Apakah Tuhan lupa menolongku ?
Aku tak bisa melakukan apa yang bisa dilakukan teman seusiaku dengan mudah. Kondisi yang lemah membuatku sering keluar masuk rumah sakit. Sendirian di rumah tidak ada siapa-siapa, orang tua yang seharusnya disisiku selalu sibuk bekerja. Mereka bekerja keras demi kesembuhan dan masa depanku kelak. Tapi lain halnya disekolah aku termasuk kalangan anak yang populer. Meski tidak ada seorangpun yang tahu mengenai penyakit ini.
Ayah sangat khawatir dengan kondisiku. Sehingga datanglah Demon anak anjing mungil dan lucu seekor Golden berwarna putih, yang mana dalam waktu singkat tumbuh menjadi seekor anjing besar dengan tenaga yang tidak terkendali menjadikan seisi rumah dalam daerah bencana. Demon sangat nakal gagal dalam sekolah ketaatan, merusak sofa, mencuri makanan, menggulingkan tong sampah, merusak bantal, dan bunga. Bahkan buku sekolah milikku tidak luput dari kenakalannya.
“ Ayah sebaiknya kita jual saja Demon, dia bikin aku pusing.” Rengekku
“Dia baik untukmu.” Jawab ayah sambil membolak-balikan koran hari ini.”
“Baik apanya pokoknya besok ayah bawa Demon pergi dari rumah.”
Ayah hanya menggelengkan kepala dan sibuk dengan korannya. Aku berlalu pergi. Kebencianku semakin memuncak novel kesukaanku dibuat mainan
“ Kau ini benar-benar anjing nakal.” Bentakku
Penyakit yang bersarang ditubuhku sesaat muncul. Demon pergi meninggalkanku kesakitan di kamar sambil terduduk.
“ Pergi juga dia.” Batinku
Demon datang lagi. Aku mengusirnya, tapi dia tetap disana.
“ Kamu kenapa sih tak mau pergi?” sambil menahan sakit
“Guk…” Aku menghampirinya, tak kusangka disampingnya ada obatku.
“Terima Kasih.” Ucapku
Semanjak kejadianku itu aku dan Demon selalu bersama. Kadang-kadang mengajaknya lari pagi, memandikannya dan memberi makan. Berkat demon juga aku bisa tabah dengan penyakitku. Hal inilah membuat aku harus mengungkapkan penyakit ini ke teman-temanku.
Keesokan harinya mereka kuundang ke rumah. Setelah kupersilahkan duduk Demon yang tadinya tenang tiba-tiba menggongong sangat kencang, seperti tanda adanya bahaya. Pasti itu reaksi alaminya jika baru menganal seorang yang belum dikenal. Gonggongannya tidak berhenti, itu membuatku malu.
“ Demon…!? Jaga sikapmu, pergilah dari sini.” Sambil menunduk Demon berlalu pergi meninggalkan ruang tamu.
Aku membenarkan suara dan mulai menjelaskan mengenai penyakitku
“ Apa….” Kompak
“ Tolong maafkan aku sudah membohongi kalian selama ini.” Mereka saling berpandangan.
“Akhirnya kau jujur juga Clea.”
“ Apa maksud kalian ?”
“ Sebenarnya kami curiga denganmu, karena selama kau ada di genk kita yang selalu lamban itu kau……”
“ Kami mencoba untuk bersabar tapi kau merusak semuanya.”
“ Maaf kami harus pergi.”
“ Tunggu dulu ini bisa diulang dai awal kan.” Pintaku
“ Tidak Clea semua sudah terlambat.”
“ Jadi sejak awal kalian mau berteman denganku karena aku seorang anak yang kaya.”
“ Iya.” Mereka pun pergi
“ Aku tahu bakal seperti ini jadinya.” Sambil terisak.
Demon, aku baru sadar ia berbuat seperti itu untuk melindungiku. Seisi rumah kutelusuri tapi Demon tidak ada dimana-mana NIHIL. Sakit didadaku muncul kembali berbeda dari biasanya kali ini sakit sekali.
“ BRAKK…” terdengar suara sesuatu jatuh dari dapur. Aku segera kesana sambil merasakan sakit yang luar biasa. Disana ada Demon sedang mencari-cari makanan, berantakan sekali. Kebiasaan lama yang terulang kembali, semuanya seperti dulu. Ternyata jika tidak ada Demon aku akan merasakan sakit dan jika Demon tidak bersamaku maka ia tidak bisa dikontrol. Kami adalah partner, kupeluk dia.
“ Maafkan aku Demon …maafkan!!” Aku menangis sejadi-jadinya.
Jantungku berdetak sangat kencang, pengelihatanku mulai kabur badan tidak bisa merasakan apapun.
Dari kegelapan muncul cahaya putih, tempat yang dingin dan sunyi. Samar-samar tampak dua orang tua mendekatiku, wajah mereka pucat. Astaga mereka kakek dan nenek yang sudah lama meninggal.
“ Selamat datang cucuku kini kau bersama kami.”
“ Mari gandeng tangan nenek !” sambil mengadahkan tangan.
“ Apa aku sudah mati ?” Mereka hanya tersenyum dengan muka keriput di seluruh wajah.
Aku mendengar suara anjing , ini tak asing lagi.
“ Demon…?” senang
“ Sekarang kau bisa memilih Clara bersama kami atau Demon.” Aku harus memilih.
“ Sebenarnya aku masih rindu dengan kakek dan nenek, tapi aku ingin tetap hidup merasakan hari-hariku bersama Demon serta Ayah dan Bunda.” Jelasku
“ Seperti itukah ?”
“ Iya.” Mantap
“ Jika memang itu pilihanmu sekarang pergilah jalani harimu dengan keceriaan.” Perintah kakek.
Aku disuruh masuk kesebuah pintu bersama Demon didalam gelap gulita, terlihat cahaya yang menyilaukan aku menutup mata. Ketika mataku terbuka disana terdapat ruangan besar dan berbau obat.
“ Apa ini di rumah sakit ?” batinku. Disana seorang wanita berdiri disamping ranjang sambil tersenyum sumringah.
“ Bunda……”
“ Clea…..Clea…. kau sudah sadar, dokter…..dokter anakku sudah sadar” teriaknya.
Segera laki-laki berbaju putih bersama asistennya masuk keruangan. Mereka memeriksaku.
“ Selamat Bu anak anda sudah melewati masa kritisnya, setelah ini ia hanya memerlukan perawatan ringan.” Kata dokter.
Setelah keluar dari rumah sakit aku diberi tahu bunda kalau operasi yang dilakukan dokter berhasil kini aku bisa berlari dengan kencang, melakukan apapun semauku, tentunya bersama Demon bersamaku. Seberat apapun jalan menuju masa depan. Aku akan tetap memandang kedepan. Permohonanku sudah terkabul. Akankah hari-hari seperti ini akan berlanjut selamanya.
Bintang Harapan
Tempat Suci
Candi
Saat kebudayaan jaman dahulu umat hindu memuja Ida Sang Hyang Widhi dengan cara menggunakan gunung sebagai lambang alam semesta tempat bersemayam Ida Sang Hyang Widhi. Semakin majunya kebudayaan dan peradaban manusia, kemudian gunung disimbolkan dengan candi. Candi sendiri merupakan hasil karya manusia yang berdasarkan pandangan umat Hindu adalah symbol dari alam semesta dan memiliki nilai religi yang tinggi. Candi merupakan tempat pemujaan dengan bentuk tiruan dari gunung ( gunung Maha Meru ).
Candi memiliki tiga bagian yaitu atap candi melambangkan alam atas (swah loka), badan candi melambangkan alam tengah atau alam antara (bwah loka) dan kaki candi melambangkan alam bawah (bhur loka). Ketiga bagian tersebut bisa disebut Tri Loka / tiga lapisan alam.
Candi-candi Hindu di Indonesia umumnya dibangun oleh para raja pada masa hidupnya. Arca dewa, seperti Dewa Wishnu, Dewa Brahma, Dewi Tara, Dewi Durga, yang ditempatkan dalam candi merupakan perwujudan leluhurnya. Bahkan kadang-kadang sejarah raja yang bersangkutan dicantumkan dalam prasasti persembahan candi tersebut. Didalam kitab Negara Kertagama, Pararaton, dan prasasti-prasasti yang ada di Indonesia meneyebutkan bentuk bangunan seperti diatas dengan nama Dharma atau Sang Hyang Sudharma.
Para raja Hindu membangun candi sebagai tempat pusat pengajaran agama, tempat menyimpan abu jenazah para raja, tempat pemujaan atau tempat bersemayam dewa, petirtaan (pemandian).
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 28 (Terakhir)
Berada di puncak gedung apartemen, Sung-hee (Kim Mi-sook) teringat akan sejumlah kekejaman yang dilakukannya dan memutuskan untuk bunuh diri. Saat nyaris melompat, Seung-mi (Moon Chae-won) tiba-tiba muncul dan berteriak supaya sang ibu tidak meninggalkannya sendirian.
Yang mengejutkan, Seung-mi nekat ingin mengikuti ibunya ke alam baka. Kenekatan sang putri membuat Sung-hee tersadar kalau hidupnya masih berarti bagi seseorang, ibu dan anak langsung berpelukan sambil menangis tersedu-sedu. Demi sang putri, Sung-hee memutuskan untuk menebus apa yang telah dilakukannya dan mengembalikan semua yang telah menjadi hak keluarga Go pada Pyung-joong (Jun In-taek).
Mendengar ucapan sang istri yang begitu pasrah membuat Pyung-joong terkejut, ia tidak menyangka kasih sayang seorang ibu bisa membuat Sung-hee kembali ke jalan yang benar. Sementara itu, Seung-mi memutuskan untuk menemui Eun-sung (Han Hyo-joo) dan Eun-woo (Yun Joon-suk). Menyadari kalau apa yang dilakukan sang ibu adalah demi dirinya, Seung-mi meminta maaf pada Eun-sung sambil meneteskan air mata.
Setelah itu, Seung-mi mendatangi restoran tempat Woo-hwan (Lee Seung-gi) bekerja dan meminta supaya pria itu melakukan satu hal dengan dirinya : naik bis bersama. Berterima kasih karena Woo-hwan telah ada disisinya selama beberapa tahun terakhir, Seung-mi meminta Woo-hwan menjaga Eun-sung dengan baik. Setelah pria itu turun, Seung-mi menganggukkan kepala sambil mengucapkan salam perpisahan untuk terakhir kalinya.
Setelah mengalami berbagai cobaan berat, Pyung-joong dan Eun-sung yang telah kembali bersatu sebagai keluarga (bersama Eun-woo) memutuskan untuk menjalani hidup baru. Tiba-tiba Pyung-joong teringat sesuatu, ia ingin Eun-sung menyelesaikan studinya di Amerika.
Di restoran, Eun-sung kaget melihat Woo-hwan hendak memukul seorang pria yang dikiranya sebagai seorang pelanggan. Namun begitu tahu orang tersebut adalah Young-suk (Jung Suk-won), Eun-sung langsung memukul pria itu dan membuat Woo-hwan terperangah. Setelah ditenangkan, Eun-sung ternyata datang untuk memberi kabar mengejutkan : ia diminta Pyung-joong untuk meneruskan studi di Amerika.
Sudah tentu Woo-hwan keberatan, namun alasan Eun-sung masuk akal : apa yang dilakukannya bukan cuma untuk dirinya melainkan juga demi Eun-woo, yang memerlukan tempat untuk mengasah bakat musiknya. Sempat tertekan, siapa sangka Woo-hwan mendapat tawaran dari nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung) untuk menyusul sang kekasih.
Di tempat lain, ucapan Pyung-joong membuat Eun-sung tersadar, ia memutuskan untuk mendatangi kediaman Woo-hwan. Di saat yang sama, Woo-hwan juga memiliki niat yang sama, keduanya nyaris saja berselisih jalan kalau saja Eun-sung tidak nekat membuka kaca jendela bis dan berteriak memanggil pemuda itu.
Kaget melihat Eun-sung nekat menyeberang jalan di saat lalu-lintas padat, Woo-hwan langsung memeluk Eun-sung yang meminta supaya pemuda itu mau menunggunya. Sambil duduk di bangku taman, Woo-hwan menyebut kalau dirinya memutuskan untuk tinggal di Korea untuk menemani Nenek Jang.
Sebelum berangkat, Eun-sung bertemu dengan Jun-se (Bae Soo-bin) dan Hye-ri (Min Young-won) yang memutuskan untuk menerima tawaran bekerja di kapal pesiar. Saat berpisah, Eun-sung dan Jun-se berjabat tangan sambil mengharapkan masing-masing meraih kebahagiaan.
Di rumah Nenek Jang, kepala pelayan Pyo Sung-chul (Lee Seung-hyung) kembali menolak saat hendak dijodohkan. Akhirnya Nenek Jang, dan Young-ran (Yoo Ji-in) yang terperangah, akhirnya tahu apa alasan Pelayan Pyo menolak : selama ini, ia sudah terlanjur menyukai Young-ran.
Diwarnai oleh suasana canggung di meja makan antara Pelayan Pyo dan Young-ran, yang sudah tahu satu sama lain tentang perasaan masing-masing, Nenek Jang mengumpulkan penghuni rumahnya untuk menyampaikan satu keputusan penting : seluruh saham perusahaan Jin Sung miliknya akan dibagikan pada para karyawan. Diharapkan, tindakan itu bisa membuat perusahaan yang dirintisnya bisa terus bertahan dan tidak diambil-alih orang lain.
Malamnya di beranda rumah, Nenek Jang mengobrol dengan Woo-hwan. Rupanya, sang nenek sempat mendengar pengakuan Woo-hwan soal kecelakaan yang menimpa sang ayah belasan tahun sebelumnya. Keruan saja, Nenek Jang langsung menangis sambil memeluk Woo-hwan, ia merasa sangat sedih karena tahu betapa besar penderitaan yang selama ini disimpan sang cucu.
Apa yang terjadi pada Sung-hee dan Seung-mi? Setelah menginggalkan Seoul, keduanya memutuskan untuk tinggal di pinggir kota. Seung-mi memutuskan untuk bekerja sebagai guru, sementara ibunya Sung-hee menghabiskan waktunya dengan bekerja di sebuah toko bunga.
Woo-hwan rupanya benar-benar serius memastikan supaya Eun-sung selalu berada dalam pantauannya, ia menghabiskan waktunya dengan mentraktir Eun-woo, yang dipanggilnya sebagai adik ipar, dan meminta bocah itu untuk melapor bila ada pria yang berusaha mendekati Eun-sung di Amerika.
Sempat jengkel bercampur geli melihat sikap Woo-hwan terhadap Eun-woo, Eun-sung kembali ke rumah keluarga Nenek Jang untuk berpamitan. Berjanji akan kembali setiap ada kesempatan, Eun-sung memeluk Nenek Jang sambil meminta wanita tua yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri itu untuk menjaga kesehatannya.
Tinggal satu hal lagi yang harus dilakukan Eun-sung : kencan bersama Woo-hwan. Rupanya, pemuda itu mengajaknya untuk makan romantis di pinggir danau yang ternyata merupakan tempat terakhir Woo-hwan bertamasya bersama sang ayah. Keduanya berbagi tugas : Eun-sung memancing ikan sementara Woo-hwan memasak dan menyiapkan sayuran.
Sempat senang ketika Eun-sung memuji masakannya, wajah Woo-hwan langsung berubah saat mencicipi buatannya sendiri. Setelah makan, keduanya berjalan sambil bergandengan tangan ke pinggir danau. Wajah Woo-hwan langsung murung ketika mengingat Eun-sung bakal segera pergi, namun keceriaan gadis itu, ditambah ancaman yang disampaikan dengan cara kocak, mampu membuat Woo-hwan tersenyum.
Yang paling mengejutkan Woo-hwan adalah ketika Eun-sung membisikkan kata cinta, ia sempat terkesima dan meminta Eun-sung untuk kembali mengulangi perkataannya. Apa yang dilakukan Eun-sung ternyata lebih dari itu, ia langsung menarik kepala Woo-hwan dan mencium bibir pria itu, yang langsung disambut oleh Woo-hwan.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 27
Sambil menangis meraung-raung, Eun-sung (Han Hyo-joo) memeluk Pyung-joong (Jun In-taek) sambil memarahi sang ayah yang tidak menghubunginya. Lebih lanjut, Eun-sung mengatakan bahwa keputusannya pergi dari Korea adalah atas desakan Sung-hee (Kim Mi-sook).
Setelah tenang, Eun-sung menceritakan semua yang dialaminya pada Pyung-joong. Untuk memastikan, Eun-sung diminta menelepon Sung-hee, yang tengah kebingungan karena kehilangan Eun-woo (Yun Joon-suk). Beralasan kalau Eun-woo tengah sakit, Sung-hee meminta Eun-sung membatalkan keberangkatannya tanpa sadar kalau gadis itu telah bertemu Pyung-joong.
Dari pembicaraan selanjutnya, satu-persatu kebusukan Sung-hee terungkap. Eun-sung sempat heran ketika mendengar Pyung-joong sempat berkorespondensi email dengan seseorang yang mengaku sebagai dirinya, namun begitu melihat raut wajah Woo-hwan (Lee Seung-gi) yang berubah, ia sadar bahwa seseorang itu adalah Seung-mi (Moon Chae-won).
Untuk sementara, Eun-sung dan ayahnya ditampung di rumah nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung), yang sebelumnya memberitahu Young-ran (Yoo Ji-in) tentang apa yang terjadi supaya sang menantu tidak kaget. Oleh Nenek Jang, Young-ran diminta membujuk Sung-hee datang ke rumah demi memastikan keadaan Eun-woo yang masih misterius.
Saat mendengar kalau masalah yang dibicarakan tidak boleh diketahui Seung-mi, Sung-hee langsung bergegas datang. Bisa dibayangkan, bagaimana kagetnya wanita itu saat Nenek Jang memanggil Eun-sung dan Pyung-joong untuk muncul. Namun Sung-hee benar-benar wanita luar biasa, dengan dingin ia menepis tudingan Nenek Jang sambil menyebut kalau wanita tua itu tidak berhak menilai dirinya.
Ketika mendengar dari Young-suk (Jung Suk-won) kalau pemuda yang dipanggil sebagai Young-jae adalah orang asing, Woo-hwan langsung curiga kalau pemuda tersebut adalah Eun-woo yang dicari-cari selama ini. Secara tidak sengaja, Woo-hwan menemukan Eun-woo di sebuah gereja tengah bermain piano. Tidak bisa menahan rasa haru, Woo-hwan langsung memeluk Eun-woo (yang langsung protes).
Woo-hwan langsung membawa Eun-woo pulang kerumahnya. Begitu melihat kemunculan pemuda itu, Eun-sung dan Pyung-joong tidak bisa menahan diri dan langsung memeluk Eun-woo. Sadar bahwa semua masalah harus diselesaikan hingga tuntas, Nenek Jang menyuruh Woo-hwan menemani keluarga Go pergi ke apartemen Sung-hee.
Setelah membakar satu-persatu foto kenangannya bersama Woo-hwan sambil menangis tersedu-sedu, karena sadar pria itu tidak bisa lagi menjadi miliknya, Seung-mi sempat heran saat kembali ke apartemen dan melihat ibunya membereskan pakaian dengan tergesa-gesa. Jawaban dari pertanyaan itu muncul ketika keduanya membuka pintu, di hadapan mereka berdiri Pyung-joong, Eun-sung, dan Eun-woo.
Pyung-joong yang marah berniat memukul Sung-hee, namun dicegah oleh Eun-woo. Seung-mi yang tidak tahan lagi langsung berlari keluar, dan Eun-sung mengikuti dibelakangnya. Di bangku taman, Seung-mi dengan lesu mengaku bahwa dirinyalah yang menyamar sebagai Eun-sung dan saling berkirim email dengan ayah tirinya Pyung-joong. Ucapan Seung-mi membuat Eun-sung tidak bisa lagi menahan kemarahannya, ia langsung menampar gadis itu.
Sambil sesunggukan, Seung-mi cuma bisa pasrah ketika Eun-sung memarahinya. Dengan suara pelan, Seung-mi menyebut bahwa ia sebenarnya berniat unutk menyerahkan Eun-woo kepada sang saudara tiri namun semua berjalan tidak sesuai dengan rencana. Gadis malang itu juga menyebut bahwa arti Woo-hwan sama besarnya dengan arti Pyung-joong bagi Eun-sung.
Meski sadar kalau dirinya salah, Sung-hee berusaha menutupi dengan balik menyalahkan Pyung-joong atas semua yang terjadi. Sementara itu, Seung-mi cuma bisa tersenyum lemah ketika Woo-hwan menegur sambil menyesali perbuatan gadis itu. Masih kesal dengan apa yang terjadi, Woo-hwan mendatangi kafe Young-suk dan meninju sahabatnya tersebut.
Berkat bantuan pengacara Park Tae-soo (Choi Jung-woo), Pyung-joong dan Sung-hee lolos dari tuntutan penipuan asuransi. Meski banyak yang tidak puas karena Sung-hee tidak mendapat hukuman, Nenek Jang sadar bahwa hukuman bagi seseorang tidak hanya didapat lewat penjara.
Walaupun kerap menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya, Sung-hee ternyata masih memiliki hati nurani. Sadar kalau apa yang dilakukannya sulit untuk diperbaiki lagi, ia mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 26
Dari tempat persembunyiannya, Seung-mi (Moon Chae-won) mendengar Eun-woo (Yun Joon-suk) dipanggil dengan nama Yong-jae. Mulai curiga ada sesuatu yang tidak beres, begitu sampai di rumah Seung-mi langsung menanyakan Sung-hee (Kim Mi-sook) tentang apa yang telah dilakukannya pada Eun-woo.
Sadar kalau posisinya makin sulit, Seung-mi hanya bisa menangis. Melihat kesedihan sang putri, Sung-hee mengambil keputusan drastis : ia menemui Eun-sung (Han Hyo-joo) dan mengaku siap mengembalikan uang asuransi dan Eun-woo asalkan gadis itu mau meninggalkan Korea selamanya. Bila menolak, Eun-sung tidak akan bisa melihat Eun-woo lagi.
Eun-sung langsung marah dan mengatakan dengan nada tinggi supaya Sung-hee tidak lagi mengancamnya. Namun, dengan wajah dingin Sung-hee menyebut bahwa bila hubungan Seung-mi dan Woo-hwan berantakan, tidak ada hal yang tidak bisa dilakukannya. Sebelum pergi, Sung-hee memberi waktu 1 hari bagi Eun-sung untuk memikirkan keputusan apa yang bakal diambilnya.
Rupanya, Sung-hee benar-benar berniat membereskan semua masalahnya. Selain menjual toko dan apartemen miliknya, wanita itu juga membeli tiket pesawat untuk Eun-sung dan Eun-woo. Semua dilakukannya hanya dengan satu tujuan : memastikan Seung-mi bahagia dan tidak melepas Woo-hwan (Lee Seung-gi).
Saat kembali bekerja, mata Eun-sung bengkak karena menangis semalaman. Woo-hwan yang kaget langsung menarik Eun-sung ke atas loteng dan meminta gadis itu bicara tentang masalah apa yang dialami. Berusaha mengelak, Eun-sung langsung terdiam ketika Woo-hwan meminta supaya dirinya tidak lagi mencari Jun-se setiap kali ada masalah.
Ketika kembali bertemu, Eun-sung akhirnya mengiyakan tawaran Sung-hee. Ternyata masih ada syarat lagi : Eun-sung harus menaiki pesawat menuju Tokyo untuk transit dan baru bisa bertemu Eun-woo disana. Rupanya, Sung-hee benar-benar berniat memastikan Eun-sung tidak berubah pikiran setelah bertemu Eun-woo.
Sadar kalau waktu yang dimilikinya tidak banyak, Eun-sung mulai menyiapkan segala sesuatunya, ia juga mendatangi kediaman nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung) untuk memberi wanita itu hadiah perpisahan. Sambil memeluk sang nenek dari belakang, Eun-sung menangis diam-diam karena sadar bahwa bisa jadi itulah saat terakhir dirinya bisa bertemu dengan wanita tua yang telah mengubah hidupnya tersebut.
Di luar kamar, Young-ran (Yoo Ji-in) dan Woo-jung (Han Ye-won) sibuk berdebat soal bagaimana mereka harus bersikap terhadap Eun-sung. Rupanya, diam-diam keduanya mulai bersimpati pada gadis baik itu. Sebelum pergi, Eun-sung melakukan tindakan yang sangat mengejutkan : ia mengajak Woo-hwan pergi kencan seharian keesokan harinya.
Eun-sung benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya sebelum pergi dari Korea, ia berpamitan pada satu-persatu orang terdekatnya mulai dari Jun-se (Bae Soo-bin) hingga Hye-ri (Min Young-won). Sudah tentu, keduanya tidak sadar akan kalimat perpisahan yang diucapkan Eun-sung.
Langsung berdandan supaya terlihat cantik, Eun-sung sengaja datang terlambat dan membiarkan Woo-hwan menunggu dengan alasan bahwa hal itulah yang umumnya dilakukan wanita pada saat kencan. Bertekad untuk meninggalkan kenangan bahagia di hari terakhirnya di Korea, Eun-sung mengajak Woo-hwan nonton bersama.
Melihat Eun-sung tiba-tiba memeluknya saat ada adegan horor, Woo-hwan mengira gadis itu meneteskan air mata karena ketakutan. Setelah seharian bersama, Woo-hwan mengantar Eun-sung pulang. Begitu pria itu pergi, dari belakang Eun-sung bergumam mengucapkan selamat tinggal untuk selamanya.
Keesokan harinya, Woo-hwan terus melihat ke arah jalan menanti kemunculan Eun-sung. Kaget saat diberitahu kalau Eun-sung telah mengundurkan diri secara tiba-tiba, Woo-hwan langsung menelepon Hye-ri, yang tidak kalah terkejut. Rupanya, Eun-sung tidak menceritakan pengunduran dirinya pada siapapun. Di tengah kemelut yang tengah terjadi, Jun-se kedatangan tamu : Pyung-joong (Jun In-taek).
Nampan yang dibawa Hye-ri langsung terjatuh begitu Pyung-joong menyebut namanya termasuk salah satu korban ledakan gas, begitu pula dengan Jun-se yang langsung bisa menebak kalau pria itu adalah ayah Eun-sung. Keduanya langsung bergegas menuju bandara, begitu pula dengan Woo-hwan yang sudah sampai lebih dulu.
Kedatangan Woo-hwan ternyata tepat waktu, ia langsung menarik tangan Eun-sung yang hendak masuk ke dalam ruang tunggu. Tak lama kemudian Jun-se muncul, ia meminta Eun-sung untuk tidak kaget dengan apa yang bakal dikatakannya. Dari belakang, muncul sosok Pyung-joong.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 25
Duduk dengan wajah pucat disamping pengacara Park Tae-soo (Choi Jung-woo), Jun-se (Bae Soo-bin) terus menunduk hingga saat voting tiba. Mendadak, muncul Woo-hwan (Lee Seung-gi) dan Eun-sung (Han Hyo-joo) yang mengaku telah berhasil mengumpulkan bagian saham dan mosi percaya para pegawai.
Saat mendengarkan Woo-hwan berbicara di depan para pemegang saham, Eun-sung sangat kaget melihat Jun-se ada disana. Ketika saat voting tiba, para pemegang saham mulai ragu-ragu dan akhirnya memilih supaya nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung) tetap pada posisinya sebagai pimpinan Jin Sung.
Dengan suasana hati penuh konflik, antara membela sang ayah atau kebenaran, Jun-se mengambil keputusan berat : ia meremas-remas surat voting diiringi tatapan tidak percaya Pengacara Park. Begitu rapat selesai, Nenek Jang mendapat sambutan meriah dari semua yang hadir.
Cuma bisa duduk lemas, Pengacara Park langsung memaki-maki Jun-se. Namun, ucapan sang putra membuatnya terdiam, ia sadar kalau posisinya di perusahaan Jin Sung sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Di tempat lain, Sung-hee (Kim Mi-sook) terperangah kaget saat tahu bahwa siasatnya untuk mendongkel Nenek Jang gagal.
Mengajak Seung-mi (Moon Chae-won) untuk bertemu, Jun-se mengaku tidak akan memberitahu siapapun mengenai niat licik gadis itu. Sadar bahwa Seung-mi adalah gadis baik, Jun-se secara tersirat memintanya untuk berhenti melakukan hal-hal yang hanya menyakitkan diri sendiri. Namun, Seung-mi menyebut semuanya sudah terlambat.
Ketika hari masih pagi, Nenek Jang dikejutkan oleh kedatangan Jun-se. Langsung berlutut, pria itu ternyata datang untuk meminta maaf atas nama ayahnya dan meminta supaya Pengacara Park bisa meninggalkan perusahaan Jin Sung dengan tenang. Bisa membayangkan bagaimana sulitnya Jun-se mengambil keputusan, Nenek Jang cuma bisa terdiam.
Di kantor pusat perusahaan Jin Sung, Nenek Jang ditunggu Pengacara Park yang telah mempersiapkan surat pengunduran dirinya. Dengan kesal, Nenek Jang langsung menunjukkan bukti-bukti penyelewengan yang telah terjadi dan memarahi Pengacara Park yang dianggap telah melukai hati putranya Jun-se.
Begitu sampai di restoran, Woo-hwan langsung mencari Eun-sung. Namun, bisa dibayangkan bagaimana kecewanya pemuda itu saat mendengar Eun-sung begitu mengkuatirkan Jun-se. Merasa cemburu, Woo-hwan langsung terdiam begitu mendengar ucapan Eun-sung tentang hal-hal yang pernah dilakukan Jun-se saat dirinya butuh bantuan.
Meski kesal, Woo-hwan menunggui Eun-sung untuk mengajaknya kembali ke rumah. Sempat mengalami peristiwa kocak saat menunggu di halte bis, Eun-sung menegaskan di hadapan Nenek Jang kalau dirinya tidak berniat menerima warisan. Saat hendak pulang, secara tidak sengaja Eun-sung melihat Seung-mi tengah bersembunyi dengan tubuh gemetar. Pura-pura tidak melihat, Eun-sung langsung berlari menuju halte bis dan membuat Woo-hwan kebingungan.
Tujuan Eun-sung berikutnya hanyalah satu tempat : restoran Jun-se. Dengan wajah kuatir, Eun-sung langsung menegur Jun-se yang menghilang selama dua hari dan meminta supaya pria itu tidak terus-menerus membuatnya merasa bersalah. Siapa sangka, sambil tersenyum Jun-se menyebut bahwa saat dirinya melakukan sesuatu untuk gadis yang disukai, ia sama sekali tidak mengharapkan balasan.
Tekad Eun-sung untuk meninggalkan perusahaan Jin Sung nampaknya sudah bulat, Woo-hwan yang terkejut saat tahu langsung menarik gadis itu untuk bicara empat mata. Ternyata alasan Eun-sung bukan hanya karena soal warisan, melainkan juga demi Seung-mi. Siapa sangka, Woo-hwan menyampaikan bahwa ia telah mengatakan semuanya pada Seung-mi termasuk soal perasaan yang sesungguhnya terhadap Eun-sung.
Waktu tengah menyantap makan siang, secara tidak sengaja Pyung-joong (Jun In-taek) melihat brosur bergambar Eun-woo. Kaget saat tahu putranya hilang, Pyung-joong yang masih belum sadar kalau dirinya dibohongi menelepon Sung-hee, yang kaget saat mendengar sang suami berniat mengakui kebohongannya. Dengan kesal, Sung-hee menyalahkan Pyung-joong atas semua kemelut yang terjadi.
Pembicaraan dengan Eun-sung membuat Woo-hwan merasa tidak bersemangat. Saat tengah berada di kafe milik Young-suk (Jung Suk-won), ia mendapat telepon dari Seung-mi. Lupa kalau hari itu adalah ultah Seung-mi, Woo-hwan mengajak Seung-mi untuk bertemu di kafe Young-suk…tempat dimana Eun-woo (Yun Joon-suk) berada.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 24
Saat terbangun, Woo-hwan mendapati Eun-sung tertidur disampingnya. Namun ada hal lain yang lebih penting : Nenek Jang sudah sadar.Sadarnya nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung) membuat Woo-hwan (Lee Seung-gi), Young-ran (Yoo Ji-in), dan Woo-jung (Han Ye-won) lega. Kabar tersebut membuat Sung-hee (Kim Mi-sook) dan pengacara Park Tae-soo (Choi Jung-woo) kaget, mereka tidak menyangka Nenek Jang masih bisa bertahan hidup.
Tidak tahu kalau Eun-sung (Han Hyo-joo) menunggui Nenek Jang sejak malam, Young-ran menarik Seung-mi (Moon Chae-won) dan menyebut gadis itulah yang menemani Woo-hwan sepanjang malam. Keruan saja, Seung-mi langsung menunduk ketika Nenek Jang menatapnya dengan pandangan tajam.
Begitu ada kesempatan untuk bicara berdua dengan Seung-mi, Woo-hwan akhirnya menyampaikan apa yang selama ini tertunda : meski sadar betul bagaimana perasaan Seung-mi terhadap dirinya, namun ia tidak bisa menerima cinta gadis itu. Ucapan tersebut tentu saja memukul Seung-mi, apalagi saat dirinya tahu penyebabnya adalah Eun-sung.
Namun Woo-hwan bukan pria bodoh. Meski tidak tahu apa yang terjadi, namun ia bisa menebak bahwa Seung-mi tidak sepenuhnya berbicara jujur. Bahkan, pemuda itu bisa mengira-ngira bahwa kebohongan yang sebenarnya bukanlah dilakukan oleh Eun-sung melainkan Seung-mi sendiri. Tapi, Seung-mi yang sudah terlanjur sakit hati langsung menuding bahwa semua itu adalah alasan bagi Woo-hwan untuk meninggalkannya.
Pada saat yang sama, Eun-sung juga tengah menemui Jun-se untuk menolak ajakan pria itu meniti karir di restoran kapal pesiar. Bisa menebak kalau semua adalah karena Woo-hwan, Jun-se mengaku tidak habis pikir kalau Eun-sung bisa menyukai pria seperti Woo-hwan. Sayang, usaha Jun-se untuk mengubah perasaan Eun-sung sudah terlambat.
Ketika pulang, Eun-sung mendapati Seung-mi telah menunggu di tangga menuju kediamannya. Langsung kesal begitu mendengar saudara tirinya menyebut bahwa apa yang dilakukan adalah demi mendapatkan Woo-hwan, perasaan Eun-sung seperti dicabik-cabik dan mengalami dilema ketika Seung-mi terus memohon sambil menangis.
Keesokan harinya di rumah sakit, Nenek Jang sangat kaget saat diberitahu Pengacara Park kalau perusahaan Jin Sung mulai mengurangi kualitas makanan yang diproduksi. Tidak perduli meski sudah diingatkan kalau dana perusahaan sudah menipis karena gosip miring yang beredar, Nenek Jang menyebut siap melepas bagian sahamnya untuk menutupi biaya produksi.
Di saat Pengacara Park tengah menggalang dukungan di tingkat direksi, Nenek Jang dinyatakan sudah sembuh dan diperbolehkan pulang. Tanggapan para penghuni rumah, terutama Young-ran (Yoo Ji-in) yang begitu perhatian, diam-diam membuat Nenek Jang terharu. Sadar kalau keluarganya sudah tahu soal masalah alzheimer yang diidap, Nenek Jang meminta pelayan Pyo Sung-chul (Lee Seung-hyung) untuk menyelesaikan rencana yang sudah dibuat.
Kabar pulangnya Nenek Jang disampaikan oleh Woo-hwan lewat SMS ke Eun-sung, yang langsung gembira setengah mati. Demi melihat reaksi Eun-sung. yang begitu sumrigah saat membaca pesan yang dikirim Woo-hwan, Hye-ri (Min Young-won) sadar kalau sahabat baiknya sudah jatuh cinta pada Woo-hwan.
Keadaan bertambah buruk ketika Pengacara Park muncul di kediaman Nenek Jang untuk menyampaikan undangan menghadiri rapat pemegang saham yang bertujuan untuk mendongkel wanita tua itu dari posisi puncak. Dengan geram, Woo-hwan berusaha membujuk para pemegang saham lain. Namun, kehadirannya langsung diacuhkan.
Dalam keadaan terdesak, Woo-hwan meminta bantuan Seung-mi untuk mengecek keuangan perusahaan. Setelah itu, Woo-hwan kembali ke restoran untuk berdiskusi dengan Eun-sung dan manajer Lee Joon-young (Baek Seung-hyun) tentang strategi yang harus dilakukan demi membendung keinginan dewan direksi melengserkan Nenek Jang.
Keputusan Pengacara Park untuk menggelar rapat direksi ditentang oleh Jun-se, namun pria itu gagal membujuk sang ayah. Dengan suka-rela, ia bertekad membantu Eun-sung supaya Nenek Jang bisa bertahan di posisinya. Menyebut kalau pandangannya berbeda dengan Pengacara Park, Jun-se meminjamkan rekaman video digital miliknya.
Woo-hwan memulai misinya meyakinkan para pegawai yang merupakan pemegang saham minoritas untuk mendukung perjuangannya. Meski sempat skeptis, ucapan pemuda itu ternyata mampu mengetuk hati para pekerja untuk memberi dukungan. Dari belakang, Eun-sung merekam semuanya dengan penuh haru. Video tersebut akhirnya dipasang di internet, dan semua karyawan Jin Sung akhirnya tahu apa yang telah terjadi.
Berdasarkan permintaan Woo-hwan, Seung-mi berusaha membuka-buka dokumen rahasia perusahaan dan terkejut dengan apa yang ditemuinya. Rupanya, dalang dibalik semua kejadian adalah Pengacara Park, yang meminjam uang perusahaan untuk membeli saham Jin Sung demi menyingkirkan Nenek Jang.
Keruan saja, Jun-se, yang namanya digunakan untuk membeli perusahaan Jin Sung dan diminta datang ke rapat pemegang saham, mengalami dilema. Apalagi, belakangan Seung-mi mengajaknya bertemu. Sambil menunjukkan temuannya, Seung-mi mengancam bakal membongkar dokumen yang menunjukkan keterlibatan Pengacara Park bila Jun-se tidak mau bekerja sama.
Rapat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Begitu sampai di ruangan, Nenek Jang sudah mendapat perlakuan tidak enak ketika diminta duduk sejajar dengan para pemegang saham lainnya. Satu-satunya yang belum muncul adalah Jun-se, yang keruan saja membuat Pengacara Park panik.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 23
Begitu sampai di rumah sakit, wajah Woo-hwan (Lee Seung-gi), Eun-sung (Han Hyo-joo), Young-ran (Yoo Ji-in), dan Woo-jung begitu panik apalagi ketika tim dokter yang melakukan pemeriksaan memberitahu sesuatu yang mengejutkan : nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung) diduga mengidap alzheimer.
Keruan saja Woo-hwan terkejut, karena selama ini sang nenek terlihat begitu sehat. Ketika Woo-hwan berusaha mengorek keterangan dari pelayan Pyo Sung-chul (Lee Seung-hyung) mengenai apa yang terjadi dengan Nenek Jang sebelumnya, pembicaraan tersebut terdengar oleh Eun-sung. Setelah dipaksa, akhirnya Eun-sung menceritakan apa yang terjadi saat dirinya pertama kali bertemu Nenek Jang.
Begitu sadar, hal pertama yang dilakukan Nenek Jang adalah mengucapkan selamat atas kesuksesan Woo-hwan. Keruan saja Woo-hwan bertambah sedih, apalagi sang nenek masih terus menutupi kondisinya selama ini. Begitu Eun-sung diberitahu, gadis itu langsung bernapas lega. Namun begitu sampai di rumah, ia langsung menangis karena teringat dengan sejumlah kejadian bersama Nenek Jang.
Kondisi Nenek Jang membuat kasak-kusuk di tingkat atas perusahaan Jin Sung semakin kuat, pengacara Park Tae-soo (Choi Jung-woo) mulai menggalang dukungan untuk menggeser sang atasan dari kekuasaannya. Sementara itu, Sung-hee (Kim Mi-sook) menyuruh Seung-mi (Moon Chae-won) untuk menemani Woo-hwan yang berada di rumah sakit.
Saat tengah ditunggui oleh Woo-hwan, mendadak kondisi Nenek Jang memburuk. Diagnosis tim dokter yang belum bisa mengira-ngira kapan sang nenek sadar membuat Woo-hwan dan Young-ran kaget, Young-ran bahkan menangis didepan Nenek Jang sambil meminta sang ibu mertua untuk bisa bertahan untuk melihat dirinya yang kini sudah bisa memasak.
Begitu mendengar tentang kondisi terakhir Nenek Jang, Pengacara Park dan Sung-hee mulai menyusun rencana untuk menguasai perusahaan Jin Sung. Bahkan, dengan licik Sung-hee berniat menggunakan wasiat terakhir Nenek Jang untuk menyingkirkan Eun-sung sekaligus mengembalikan warisan ke tangan Woo-hwan, yang diplot bakal menikah dengan Seung-mi.
Di rumah sakit, kemunculan Jun-se (Bae Soo-bin) yang ternyata diiringi oleh Eun-sung membuat Young-ran mengamuk dan langsung mengusir gadis itu. Meski dipermalukan, Eun-sung ternyata bergeming dan terus menunggu di depan rumah sakit hingga larut malam. Bahkan, Jun-se tidak mampu Eun-sung untuk membatalkan niatnya.
Pengacara Park mendatangi Jun-se, ia berniat menggunakan nama sang putra untuk membeli saham perusahaan Jin Sung. Ketika mendiskusikan soal tuntutan hukum untuk membatalkan wasiat terakhir Nenek Jang, obrolan tersebut terdengar oleh Eun-sung. Dengan marah bercampur sedih, Eun-sung langsung masuk ke ruangan sambil menyebut dirinya tidak akan menyentuh warisan tersebut.
Sudah tentu ucapannya tidak dipercaya oleh yang hadir, Woo-hwan langsung menarik gadis itu keluar dan memarahinya karena telah bertindak gegabah. Begitu sampai di rumah, Woo-hwan langsung teringat percakapannya dengan Nenek Jang dan langsung menyesal karena tidak sejak awal meringankan beban sang nenek memimpin perusahaan Jin Sung.
Saat tengah hendak menuju rumah sakit, Seung-mi bertemu dengan Eun-sung. Gagal membujuk sang saudari tiri untuk pulang, Seung-mi berniat untuk menemani Woo-hwan menjaga Nenek Jang. Namun, Woo-hwan menyuruh gadis itu pulang. Setelah semuanya pergi, Woo-hwan mengajak Eun-sung untuk menemui Nenek Jang yang masih tidak sadarkan diri.
Di hadapan Nenek Jang, Eun-sung menangis sejadi-jadinya sambil menceritakan semua yang dirasakan. Hal serupa juga dilakukan oleh Woo-hwan, yang akhirnya buka mulut soal apa yang terjadi dengan sang mendiang ayah. Di taman rumah sakit, Eun-sung menghibur Woo-hwan dan memeluk pemuda itu. Dari belakang, Jun-se menyaksikan semuanya dengan sedih.
Dalam keadaan galau, Jun-se memutuskan untuk minum-minum bersama Pyung-joong (Jun In-taek). Tidak sadar kalau yang ada dihadapannya adalah ayah Eun-sung, Jun-se meneteskan air mata ketika menyebut bahwa Eun-sung yang dicintainya ternyata menyukai pria lain.
Di tempat lain, Eun-sung dan Woo-hwan menunggui Nenek Jang di kamar. Kebersamaan keduanya terlihat oleh Seung-mi dan begitu melihat tatapan Woo-hwan yang penuh arti, gadis itu cuma bisa menangis tersedu-sedu. Paginya, sebuah kejutan didapat oleh Woo-hwan dan Eun-sung.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 22
Sempat terlena, sambil menitikkan air mata Eun-sung mendorong tubuh Woo-hwan dan meminta pria itu menjauhinya.Seung-mi (Moon Chae-won) mencari Woo-hwan (Lee Seung-gi) sepanjang pagi namun tidak berhasil. Begitu Eun-sung (Han Hyo-joo) muncul bersama Woo-hwan, Seung-mi langsung menduga ada yang tidak beres. Hal serupa juga dirasakan Jun-se (Bae Soo-bin) begitu melihat sebuah kalung melingkar di leher Eun-sung.
Sebelum kembali ke Seoul, Woo-hwan mengusulkan supaya mereka berempat mengunjungi gua yang merupakan obyek pariwisata. Disana, Seung-mi benar-benar terpukul ketika melihat Woo-hwan menadahkan tangannya untuk menghalangi tetesan air mengenai kepala Eun-sung, dan tiba-tiba jatuh pingsan.
Sepanjang perjalanan pulang, Seung-mi tidak bicara apa-apa dan langsung masuk ke kamar begitu tiba di apartemen. Keruan saja Sung-hee (Kim Mi-sook) bingung, namun ia mulai bisa menebak ketika Woo-hwan membela Eun-sung dan mengatakan kekacauan yang terjadi seputar masalah warisan nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung) bukanlah kesalahan sang putri tiri.
Setelah mengantar Eun-sung, Jun-se mengajak Woo-hwan untuk bicara empat mata. Begitu bertemu, Jun-se langsung memukul pria itu dua kali, dan menyebut bahwa pukulan pertama sebagai balasan atas yang dilakukan Woo-hwan sebelumnya dan yang kedua adalah karena Woo-hwan tidak mendengarkan ucapannya. Dengan tegas, Jun-se menyebut bahwa Woo-hwan cuma bisa memilih salah satu : Seung-mi atau Eun-sung.
Ketika sampai di rumah tempat dirinya tinggal bersama Hye-ri (Min Young-won), sang sahabat sangat terkejut saat melihat kalung pemberian Woo-hwan melingkar di leher Eun-sung dan langsung bisa menebak apa yang sudah terjadi. Di tempat lain, Woo-hwan terus memikirkan perkataan Jun-se dan sadar bahwa apa yang dilakukan Seung-mi adalah karena gadis itu sangat mencintainya.
Di apartemen, Sung-hee mendekati Seung-mi yang tengah terbaring sambil meminta gadis itu melepaskan Woo-hwan. Sudah tentu, permintan itu ditolak mentah-mentah. Tak lama kemudian, Seung-mi mendapat telepon dari Woo-hwan yang mengajaknya bertemu untuk bicara tentang sesuatu yang penting. Langsung punya perasaan tidak enak, Seung-mi berkelit dengan mengatakan dirinya tengah sakit dan tidak bisa pergi.
Dengan cepat, Seung-mi menelepon Eun-sung namun ponsel sang saudara tiri ternyata tidak aktif. Tak lama kemudian, Seung-mi ditelepon oleh In-young (Son Yeo-eun). Setelah bertemu dengan gadis itu, Seung-mi kaget mendengar seorang pria tengah mencari Eun-sung. Kuatir rencananya rusak, Seung-mi meminta In-young untuk tidak memberitahu nomor ponsel Eun-sung dengan alasan bahwa pria itu kemungkinan adalah penagih utang.
Sadar bahwa satu-satunya jalan untuk bisa bertahan adalah dengan menjatuhkan Eun-sung dan Nenek Jang, Sung-hee mendatangi Pengacara Park dan mengajaknya bekerja sama. Sama seperti Sung-hee yang menginginkan warisan Nenek Jang jatuh ketangannya, Pengacara Park ternyata juga berambisi menguasai perusahaan Jin Sung.
Saat tengah meneliti kebersihan rumah, kepala pelayan Pyo Sung-chul (Lee Seung-hyung) menemukan kalung Eun-sung dan menyerahkannya pada Woo-hwan. Keesokan paginya, Woo-hwan menyerahkan kalung gadis itu dengan segera. Teringat dengan kalung yang sama juga dipakai Young-jae, Woo-hwan tidak sadar kalau pemuda yang diakui sebagai keponakan sahabatnya Jin Young-suk (Jung Suk-won) adalah Eun-woo (Yun Joon-suk) yang selama ini dicarinya.
Diminta untuk mengantarkan pesanan ke sebuah tempat, Woo-hwan sempat keberatan. Namun begitu tahu kalau yang memesan adalah sepasang suami-istri yang telah berusia lanjut, pemuda itu langsung tersentuh. Apalagi setelah ingat kalau di masa lalu dirinya tidak menghargai uang yang dimiliki, Woo-hwan merasa menyesal setengah mati.
Di restoran, kabar gembira didapat : proposal Jin Sung diterima. Saking gembiranya, Woo-hwan langsung memeluk Eun-sung (yang langsung gelagapan). Kegembiraan juga dirasakan Nenek Jang, namun kemarahannya bangkit begitu mendengar Pengacara Park meminta sang pimpinan membatalkan warisannya. Nenek Jang tidak sadar bahwa di tempat lain, Sung-hee mulai menyebarkan gosip yang bertujuan untuk menjatuhkan harga saham perusahaan Jin Sung.
Untuk merayakan keberhasilan, Woo-hwan mengajak Manajer Lee dan Eun-sung makan malam di kafe milik Young-suk. Di sana, Woo-hwan eberusaha membujuk Eun-woo untuk keluar menemui teman-temannya. Sayang sebelum semuanya kesampaian, terjadi sesuatu hal yang bakal mengubah kehidupan Woo-hwan dan Eun-sung selamany
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 21
Eun-sung sangat terkejut saat Woo-hwan tiba-tiba muncul dan menindihnya dalam keadaan mabuk.Sempat terpikir untuk memberitahu keluarga Woo-hwan (Lee Seung-gi), Eun-sung (Han Hyo-joo) mengurungkan niatnya karena kuatir bakal terjadi kesalahpahaman. Hal serupa juga dilakukannya ketika Seung-mi (Moon Chae-won) menelepon ke ponsel Woo-hwan.
Berusaha melacak keberadaan Woo-hwan, Seung-mi menelepon Young-suk (Jung Suk-won). Begitu mendengar nama Seung-mi disebut, Eun-woo (Yun Joon-suk) langsung terbangun dan memanggil gadis itu. Untungnya, Seung-mi hanya mendengar secara sayup-sayup dan tidak lagi bertanya ketika Young-suk memberitahu kalau yang berbicara adalah sepupunya.
Saat bangun di pagi hari, Woo-hwan terkejut mendapati Eun-sung telah menyiapkan sarapan. Di restoran, Eun-sung mengancam bakal melaporkan pemuda itu ke polisi bila hal serupa terulang. Namun, Woo-hwan berkelit dengan mengatakan bahwa apa yang terjadi adalah kesalahan Eun-sung, yang menolak kalung pemberiannya.
Dengan penuh antusias, Eun-sung mempresentasikan proposalnya pada Nenek Jang tanpa sadar kalau idenya telah disabot oleh pengacara Park Tae-soo (Choi Jung-woo). Rupanya, ayah Jun-se tersebut bertekad mendepak Eun-sung dari perusahaan dan cara yang digunakannya adalah dengan membongkar nilai tawaran kepada pihak lawan.
Ketika hendak keluar, Eun-sung berpapasan dengan Seung-mi, yang tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya melihat sang saudara tiri masih bekerja di perusahaan Jin Sung. Dengan sengaja, Seung-mi menerima telepon dengan gaya mesra. Padahal setelah Eun-sung pergi, Seung-mi dengan sedikit kesal menanyakan kenapa Woo-hwan tidak muncul. Kembali mengajak bertemu, Seung-mi menyebut ingin menunjukkan sesuatu yang berkaitan dengan Eun-sung.
Ketika diberitahu kalau Eun-sung bakal melakukan perjalanan bisnis, Jun-se (Bae Soo-bin) dengan antusias menawarkan diri untuk menemani gadis itu karena kebetulan ia juga bakal pergi ke tempat yang sama. Wajahnya langsung berubah saat tahu Eun-sung bakal pergi bersama Woo-hwan, namun Jun-se masih bisa menutupi kekuatirannya.
Menjelang keberangkatan, masing-masing pihak kuatir saat tahu Woo-hwan dan Eun-sung bakal melakukan perjalanan bisnis bersama. Young-ran sempat meminta putranya untuk menginap di hotel lain, sementara Hye-ri tidak henti-hentinya menasehati Eun-sung untuk berhati-hati terhadap Woo-hwan.
Menjelang waktu keberangkatan, Nenek Jang belum memberi keputusan mengenai proposal yang ditawarkan. Siapa sangka, sang pimpinan Jin Sung mengambil keputusan yang cukup mengejutkan : ia mengirim Seung-mi sebagai wakil dari kantor pusat untuk ikut ambil bagian dari proses negosiasi.
Keruan saja saat diberitahu, Seung-mi sangat gembira dan langsung meminjam mobil ibunya untuk pergi ke tempat dimana dirinya bakal bertemu dengan Woo-hwan dan Eun-sung. Di perjalanan, Woo-hwan dan Eun-sung yang belum sadar kalau mereka bakal ditemani oleh Seung-mi begitu gembira dan menyempatkan diri untuk pelesir lebih dahulu.
Ketika sampai di tempat pertemuan, wajah Seung-mi langsung berubah melihat keakraban Eun-sung dan Woo-hwan. Hal serupa juga dialami Eun-sung, yang langsung berusaha menghindar. Suasana makin pelik ketika selesai rapat, Jun-se sudah menunggu Eun-sung. Tidak mau Eun-sung hanya pergi berdua dengan Jun-se, Woo-hwan memaksa ikut melihat-lihat kapal pesiar.
Siapa sangka setelah melihat-lihat, Jun-se mengajukan tawaran supaya Eun-sung bergabung dengan dirinya setelah kontrak di perusahaan Jin Sung selesai. Woo-hwan langsung menunjukkan kekesalannya, dan keadaan semakin canggung ketika waktu makan malam tiba. Ketika Jun-se menawarkan makanan, dengan cepat memotong pembicaraan dengan mengatakan bahwa Eun-sung alergi terhadap kerang.
Untuk memancing simpati Woo-hwan, Seung-mi mulai bicara soal kesalahpahaman yang mungkin terjadi. Namun, Jun-se langsung menegur Seung-mi. Malamnya, baik Eun-sung dan Woo-hwan secara kebetulan sama-sama menghilang. Dengan cepat, Seung-mi menghubungi Jun-se untuk mencegah apa yang ditakutkannya terjadi.
Rupanya, Eun-sung memutuskan untuk berjalan-jalan. Sempat ragu-ragu, Eun-sung mengenakan kalung yang diberikan Woo-hwan. Ketika hendak kembali ke tempat menginap, Eun-sung berpapasan dengan Woo-hwan, yang meminta gadis itu untuk tetap disisinya.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 20
Sebelum pergi untuk selamanya, Eun-sung menatap rumah keluarga Nenek Jang dengan bercucuran air mata untuk terakhir kalinya. Melihat Nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung) masuk ke kamarnya dengan lemah, Woo-hwan (Lee Seung-gi) yang sudah tahu ada sesuatu yang tidak beres langsung menyusul Eun-sung (Han Hyo-joo) yang tengah menyeret kopernya.
Namun saat dikonfrontir, Eun-sung menyebut tidak ada gunanya membela diri karena Woo-hwan dan Nenek Jang tidak akan mempercayainya. Eun-sung akhirnya tinggal bersama Hye-ri (Min Young-won), yang kemudian memberitahu apa yang terjadi pada Jun-se (Bae Soo-bin).
Begitu Eun-sung muncul dan menyerahkan surat pengunduran diri, sikap Nenek Jang sama sekali tidak disangka oleh gadis itu : surat tersebut ditolak dan Eun-sung disuruh untuk kembali bekerja keesokan harinya. Keruan saja Eun-sung sangat terkejut, rupanya Nenek Jang masih mempercayai ucapannya meski ia sudah mengaku bahwa ada motif lain saat memutuskan untuk menerima warisan.
Eun-sung cuma bisa tercengang melihat reaksi Nenek Jang, yang kemudian merobek-robek surat pengunduran dirinya. Ketika Eun-sung menyebut bahwa dirinya berniat menolak warisan Nenek Jang demi kebaikan semua orang, lagi-lagi permintaan tersebut ditolak. Saat keluar, Eun-sung berpapasan dengan Seung-mi (Moon Chae-won).
Begitu ada kesempatan bicara empat mata, Eun-sung mengaku kecewa melihat kelakuan Seung-mi. Bukannya merasa bersalah, Seung-mi malah mengatakan bahwa semua yang dikatakannya adalah benar dan ia melakukan semua itu demi Woo-hwan. Meneteskan air mata saking kesalnya, Eun-sung berjanji bakal membongkar semua kebohongan Seung-mi dan ibunya.
Seperti yang telah diduga oleh Seung-hee (Kim Mi-sook), Woo-hwan menelepon Seung-mi. Namun, apa yang ditakutkan Seung-mi mulai menjadi kenyataan. Mendengar penjelasan gadis itu, Woo-hwan tidak langsung percaya dan malah menduga terjadi kesalahpahaman antara Eun-sung dengan Sung-hee dan Seung-mi.
Dalam kebingungan menentukan siapa yang bisa lebih dipercaya, Woo-hwan mengunjungi kafe milik sahabatnya Young-sul (Jung Suk-won) dan bertemu dengan Eun-woo (Yun Joon-suk) yang baru saja selesai bermain piano. Meski berbeda dari remaja lain, Eun-woo ternyata mampu menebak apa yang tengah dipikirkan Woo-hwan dan dengan caranya yang khas, memberitahu supaya pemuda itu mempercayai instingnya.
Kelihatan seperti orang kebingungan sejak Eun-sung tidak ada, Woo-hwan ditegur oleh manajer Lee Joon-young (Baek Seung-hyun). Suasana langsung berubah ketika Eun-sung muncul, Woo-hwan mengajak gadis itu untuk menemaninya membeli hadiah untuk Nenek Jang dengan gaji pertamanya.
Bisa ditebak, Nenek Jang langsung terharu begitu menerima pemberian Woo-hwan. Teringat dengan kalung Eun-sung yang hilang, Woo-hwan berusaha mencari di seluruh penjuru rumah namun tidak juga menemukan benda itu. Karena ingin membuat Eun-sung kembali ceria, pemuda itu memutuskan untuk membeli sebuah kalung berbentuk hati.
Ketika keluar dari rumah, Eun-sung dan Hye-ri terkejut melihat sebuah sepeda telah bertengger di depan dengan sebuah kalung dan surat di kemudinya. Begitu membaca isi surat tersebut, Eun-sung langsung tersenyum. Namun, Hye-ri mengingatkan bahwa meski kini Eun-sung dan Woo-hwan sudah sepaham, gadis itu tidak boleh melupakan Jun-se yang selalu ada disisinya.
Ucapan Hye-ri membuat Eun-sung sedih, ia sadar bahwa meski perasaannya terhadap Woo-hwan mulai berubah, namun apa yang dikatakan sang sahabat benar. Ketika punya kesempatan untuk minum berdua, Eun-sung mengembalikan kalung pemberian Woo-hwan.
Keluar dari restoran dan kembali ke rumah, Eun-sung tidak bisa lagi menahan kesedihannya. Tapi masalah ternyata tidak berakhir sampai disitu. Tiba-tiba terdengar ketukan keras di depan rumah, dan suara seorang pria berteriak memanggil nama Eun-sung.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 19
Teringat apa yang terjadi saat pemakaman Pyung-joong, Eun-sung baru sadar kalau seluruh warisan sang ayah telah jatuh ke tangan Sung-hee.Begitu keluar dari kantor pengacara, Eun-sung (Han Hyo-joo) langsung menangis sambil merasa mual, ia tidak menyangka sama sekali kalau uang benar-benar telah membuat Sung-hee (Kim Mi-sook) berubah drastis dan tega menghalalkan segala cara.
Kekejaman Sung-hee juga baru disadari Seung-mi (Moon Chae-won), yang baru sadar kalau sang ibu-lah yang ‘menghilangkan’ Eun-woo (Yun Joon-suk). Sementara itu di rumah, Woo-hwan (Lee Seung-gi) terus menunggui Eun-sung, yang belum juga pulang meski waktu telah menunjukkan tengah malam, dengan cemas.
Karena begitu panik, Woo-hwan bahkan sampai menelepon Jun-se (Bae Soo-bin) karena mengira Eun-sung tengah bersama pria itu. Terus menunggu di halte bis, Woo-hwan langsung memarahi Eun-sung begitu turun dari bis karena dianggap tidak menepati janjinya. Melihat ekspresi Woo-hwan, Eun-sung tidak kalah terkejut, ia tidak menyangka Woo-hwan begitu perhatian.
Wajah cemas Woo-hwan tidak cuma mengagetkan Eun-sung, yang terus berjalan pulang dengan mengikuti Woo-hwan dari belakang, namun juga Jun-se yang diam-diam melihat semuanya. Keesokan harinya, secara tidak sengaja Jun-se mendengar percakapan antara Eun-sung dan Hye-ri (Min Young-won). Kaget begitu tahu Sung-hee ternyata ibu tiri Eun-sung, Jun-se baru sadar betapa pelik masalah yang dihadapi Eun-sung.
Di restoran, Woo-hwan akhirnya mengkonfrontir Eun-sung. Bukannya senang, Eun-sung malah meminta Woo-hwan berhenti memperhatikan dirinya dan memfokuskan perhatian pada Seung-mi. Tak lama setelah Eun-sung pergi, Jun-se muncul dan mengajak Woo-hwan bicara empat mata. Tidak disangka-sangka, Jun-se meminta Woo-hwan menjauhi Eun-sung.
Eun-sung ternyata pergi menemui Sung-hee, yang sangat terkejut begitu tahu kalau putri tirinya sudah mengetahui soal uang asuransi kematian Pyung-joong (Jun In-taek) yang diambilnya. Bukannya menyesal, Sung-hee malah berkelit dengan mengatakan uang tersebut telah digunakan untuk membayar semua hutang-hutang suaminya dan malah balik menyalahkan Eun-sung.
Sikap Sung-hee benar-benar membuat Eun-sung terbelalak, ia tidak menyangka sama sekali kalau sang ibu tiri masih berusaha mengelak. Dengan gemas, Eun-sung menyebut bakal membalas perbuatan Sung-hee dan mengatakan bahwa bila kelak Seung-mi gagal menikah dengan Woo-hwan, maka semua adalah kesalahan Sung-hee.
Ketika tengah bersiap kembali setelah menyerahkan proposal, Woo-hwan ternyata telah ditunggui Seung-mi yang berniat mengajaknya makan siang bersama. Mengaku punya alasan lain ketika memutuskan bekerja sama dengan Eun-sung di restoran cabang, sikap Woo-hwan membuat Seung-mi mulai curiga.
Di rumah, Young-ran (Yoo Ji-in) dan Woo-jung (Han Ye-won) akhirnya bisa bernapas lega saat tahu kalau separuh dari warisan nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung) akan tetap jatuh ke tangan mereka berdasarkan hukum. Namun, Nenek Jang mengingatkan bahwa hingga saat itu datang, keduanya tetap harus bekerja keras seperti biasanya supaya bisa menghargai arti uang.
Pada saat yang sama, Sung-hee memutuskan untuk bicara dengan Seung-mi dan meminta kerjasama sang putri untuk menjatuhkan Eun-sung. Tujuannya hanya satu : memuluskan langkah Seung-mi menikah dengan Woo-hwan dan memastikan tidak ada sepeser pun warisan yang jatuh ke tangan Eun-sung.
Untuk memastikan proposal perusahaan Jin Sung diterima, Eun-sung bekerja sama dengan Woo-hwan membersihkan gereja. Eun-sung sempat jengkel ketika Woo-hwan memutuskan untuk makan sendirian, namun pemuda itu ternyata telah menyisakan makanan untuknya. Yang membuat Eun-sung tersentuh, Woo-hwan ternyata memberikan porsi yang lebih banyak untuknya.
Begitu Eun-sung dan Woo-hwan tiba dirumah, Sung-hee ternyata tengah mengamati keduanya dari kejauhan. Rupanya, Sung-hee sudah bertekad untuk menjalankan rencananya bersama Seung-mi. Bersama-sama, keduanya masuk untuk menemui Nenek Jang demi membicarakan masalah penting.
Apa yang dikatakan Sung-hee benar-benar mengejutkan. Tidak cuma mengaku kalau Eun-sung adalah anak tirinya, namun ia juga membalikkan kenyataan dengan menyebut bahwa Eun-sung sebenarnya telah mengetahui tentang latar belakang Nenek Jang dan Woo-hwan.
Ucapan itu keruan saja membuat Eun-sung, yang baru saja selesai mandi, membelakakkan matanya. Bukti-bukti langsung ditunjukkan oleh Sung-hee, dan tentu saja Eun-sung langsung membantah semuanya. Yang benar-benar mengejutkannya, Seung-mi ternyata ikut membenarkan kebohongan Seung-hee.
Young-ran dan Woo-jung yang memang tidak menyukai Eun-sung langsung percaya dengan ucapan Sung-hee, berbeda dengan Nenek Jang yang hanya terdiam mendengar cerita ibu Seung-mi tersebut. Young-ran yang tidak bisa lagi menahan kemarahannya langsung menampar Eun-sung, yang cuma bisa menangis sesunggukan. Sadar kalau dirinya sudah tidak dipercaya lagi, Eun-sung langsung mengemasi barang-barangnya.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 18
Meski berusaha, Pyung-joong gagal mengejar bis yang dinaiki Eun-sung dan hanya bisa menatap dengan putus asa.Begitu bertemu dengan Sung-hee (Kim Mi-sook), Pyung-joong (Jun In-taek) langsung menceritakan kalau dirinya bertemu Eun-sung (Han Hyo-joo). Meskipun sudah diyakinkan dengan berbagai cara, termasuk dengan memfitnah Eun-sung, Pyung-joong menolak untuk pindah dari Seoul.
Di rumah, Eun-sung dan Woo-hwan (Lee Seung-gi) sibuk berdiskusi mengenai cara meningkatkan profit. Usul Woo-hwan untuk menyalurkan pasokan ke gedung pernikahan ditolak, karena Eun-sung menganggap itu artinya mereka menginjak lahan pencarian perusahaan lain. Obrolan seru tersebut didengar oleh Woo-jung (Han Ye-won), yang langsung melaporkan ke Young-ran (Yoo Ji-in) dan Nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung).
Di restoran, sebuah kejadian mengejutkan dialami oleh Woo-hwan : seorang tamu dengan sengaja membuat pemuda itu tersandung kemudian dengan sombong menyodorkan uang ganti rugi. Kejadian itu membuat Eun-sung marah dan berusaha membela, namun Manajer Lee Joon-young (Baek Seung-hyun) langsung mencegah. Dengan wajah merah-padam, Woo-hwan ternyata mampu meredam emosinya.
Di atas gedung, Eun-sung menyerahkan lap untuk membersihkan baju Woo-hwan yang terkena kuah sambil terus marah-marah. Namun, gadis itu langsung terdiam ketika Woo-hwan heran melihat Eun-sung mau membelanya. Kesabaran Woo-hwan berbuah manis, Manajer Lee dengan bijak langsung mengalihkan statusnya dari karyawan magang menjadi pegawai biasa. Dengan berseri-seri, Woo-hwan terus melihat lencana barunya yang disematkan Manajer Lee.
Wajah Woo-hwan langsung berubah begitu sampai dirumah, sang ibu Young-ran mengingatkan soal hari peringatan kematian sang ayah yang jatuh pada hari itu. Dengan tubuh dan tangan bergetar, Woo-hwan memberikan penghormatan di depan altar bertuliskan nama ayahnya. Meski sudah sekian tahun berlalu, Woo-hwan ternyata masih belum bisa melupakan kecelakaan yang terjadi dan tetap menolak buka mulut.
Gembira karena proposalnya diterima di sebuah pabrik, Woo-hwan langsung kesal saat tahu keberhasilannya dibantu oleh Jun-se (Bae Soo-bin). Dengan jengkel, ia meminta supaya kontrak langsung dibatalkan. Keruan saja pertengkaran dengan Eun-sung langsung terjadi. Langsung menghentikan mobil, Eun-sung, yang berdiri di tengah jalan, langsung membentak-bentak Woo-hwan.
Mata Woo-hwan langsung terbelalak melihat dari arah berlawanan, sebuah truk menuju ke arah Eun-sung dengan kecepatan tinggi. Langsung teringat dengan kejadian yang menimpa sang ayah, Woo-hwan langsung menarik Eun-sung dan marah besar. Dengan tubuh gemetar, Eun-sung sempat heran namun belakangan sadar bahwa apa yang terjadi mungkin berkaitan dengan kecelakaan yang dialami oleh ayah Woo-hwan.
Akibat kejadian tersebut, sikap Woo-hwan terhadap Eun-sung berubah lagi. Begitu sampai di restoran, pemuda itu berubah jadi pendiam dan langsung pamit pergi. Merasa bersalah karena dirinya telah membuat Woo-hwan kembali mengingat kenangan buruk di masa lalunya, Eun-sung mengunjungi restoran Jun-se untuk bertemu dengan In-young (Son Yeo-eun). Siapa sangka, sang sahabat malah menuduh Eun-sung, yang membatalkan pesanan makanan, sebagai gadis kikir namun tamak.
Ketika tengah berjalan pulang, Woo-hwan tiba-tiba mendapat telepon dari sahabatnya Jin Youn-suk (Jung Suk-won), yang meminta tolong untuk menjagai Yong-jae alias Eun-woo (Yun Joon-suk). Sempat keberatan, Woo-hwan akhirnya setuju begitu tahu kalau Eun-woo masih mengenalinya. Di depan remaja autis tersebut, Woo-hwan terus bercerita soal sosok Eun-sung, wanita yang seharusnya dianggap sebagai musuh namun malah disukainya.
Hal serupa ternyata juga dialami oleh Eun-sung, yang begitu terpengaruh dengan ucapan In-young. Masalahnya, kali ini gadis itu mengalami dilema karena Woo-hwan yang semula begitu angkuh pelan-pelan telah berubah menjadi pria yang lebih baik. Mulai mereka-reka apa yang terjadi, dengan jitu Hye-ri (Min Young-won) mampu menebak kalau sahabatnya Eun-sung sudah mulai jatuh cinta pada Woo-hwan.
Sementara itu di apartemen, Sung-hee pulang dengan wajah pucat dan langsung beristirahat. Karena tidak ingin membangunkan sang ibu, Seung-mi mengangkat ponsel Seung-hee. Di ujung sana, seseorang menyampaikan perkembangan pencarian Eun-woo. Keruan saja, Seung-mi mulai bisa menebak apa yang telah dilakukan ibunya.
Pertemuan dengan sahabat Pyung-joong saat tengah bekerja di restoran membuat Eun-sung tersadar bahwa saat meninggal, sang ayah meninggalkan uang berbentuk asuransi jiwa. Setelah dicek ke bagian asuransi, baru ketahuan bahwa semua uang tersebut telah ditarik…ke rekening ibu tirinya Sung-hee.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 17
Pertanyaan Jun-se benar-benar mengagetkan Seung-mi : apakah Woo-hwan menyukai Eun-sung?
Sempat termenung, Woo-hwan (Lee Seung-gi) langsung membalas dengan mengatakan dirinya sangat membenci Jun-se (Bae Soo-bin) yang selalu dianggap baik di hadapan semua orang. Di tempat persembunyiannya, Seung-mi (Moon Chae-won) mendengar pertengkaran itu dengan perasaan terpukul campur waswas.
Di tempat karaoke, Hye-ri (Min Young-won) langsung memberitahu Eun-sung (Han Hyo-joo) tentang pertengkaran yang terjadi. Sempat kaget melihat ujung bibir Jun-se berdarah, Eun-sung akhirnya pulang dengan pemuda itu sementara Woo-hwan dengan Seung-mi. Di rumah, Seung-mi dengan lesu langsung masuk kamar sambil menangis tersedu-sedu.
Keesokan harinya begitu berpapasan dengan Woo-jung yang baru keluar dari kamarnya, Eun-sung langsung meminta maaf. Disinilah keluguan Woo-jung terlihat. Penasaran ingin tahu apa yang membuat Jun-se begitu menyukai Eun-sung, Woo-jung mengikuti gerak-gerik gadis itu dan berusaha menirunya. Keruan saja seisi rumah terkejut, ibunya Young-ran bahkan mengira putrinya kerasukan.
Situasi yang semakin tidak menguntungkan membuat Sung-hee (Kim Mi-sook) terus berusaha mendesak Young-ran agar segera mengusir Eun-sung dari rumahnya, yang keruan saja membuat sang sahabat bingung. Jengkel karena merasa semua usahanya gagal, begitu keluar rumah Sung-hee telah ditunggu oleh suaminya Pyung-joong (Jun In-taek).
Teringat dengan ucapan Seung-mi, Sung-hee langsung mengajak Pyung-joong untuk bicara empat mata. Sempat heran mendengar sang suami pernah berkomunikasi dengan Eun-sung lewat email, Sung-hee langsung bisa menebak apa yang terjadi. Terus menjelek-jelekkan Eun-sung, wanita setengah baya itu menyarankan supaya Pyung-joong keluar dari Seoul untuk membuka tempat usaha.
Kembali bertugas untuk menyebar pamflet, Eun-sung dan Woo-hwan ternyata saling adu cepat. Kesal karena dirinya kalah, Woo-hwan langsung membeli plester dan berusaha menyelesaikan tugasnya lebih dulu dari Eun-sung. Begitu tengah hari tiba, Woo-hwan yang sebenarnya kelelahan pura-pura tegar. Namun begitu Eun-sung mengaku ingin istirahat, ia akhirnya mengikuti gadis itu.
Sambil duduk, Woo-hwan yang semakin terkesima dengan Eun-sung memberanikan diri untuk meminta maaf atas kelakuannya yang membuat gadis itu gagal bertemu sang ayah untuk terakhir kalinya dan kehilangan Eun-woo (Yun Joon-suk). Semakin bingung melihat perubahan sikap Woo-hwan, Eun-sung yang kakinya lecet kembali dikejutkan oleh aksi pemuda itu yang memaksa untuk memboncenginya.
Ketika Woo-hwan memacu sepeda, secara refleks Eun-sung memeluk tubuh pemuda itu, yang langsung deg-degan. Adegan tersebut terlihat oleh Seung-mi, yang belakangan langsung menunjukkan kemesraan dengan menggandeng tangan Woo-hwan. Ternyata bukan cuma Woo-hwan, Eun-sung juga ikut salah tingkah dan sempat membuat koleganya heran.
Menghabiskan uangnya untuk membeli buku, mau tidak mau Woo-hwan menerima tawaran Seung-mi yang mentraktirnya makan. Diam-diam cemburu melihat kedekatan pria itu dengan Eun-sung, Seung-mi berusaha mengorek apa yang dirasakan Woo-hwan setiap kali berhadapan dengan gadis yang bakal merebut warisannya. Siapa sangka, Woo-hwan menyebut bahwa fokusnya hanyalah menaikkan laba restoran.
Berpapasan saat hendak mulai mempromosikan restoran, siapa sangka Eun-sung dan Woo-hwan menuju tempat yang sama. Sempat adu mulut, Woo-hwan dan Eun-sung mendadak mendapat ide cemerlang tentang tempat mana saja yang harus dikunjungi untuk promosi. Setelah berpisah, Eun-sung menemui Jun-se, yang ketar-ketir saat mendengar cerita gadis itu tentang Woo-hwan yang mulai berubah.
Diajak untuk bertemu, Eun-sung tanpa basa-basi langsung menanyakan maksud lain dari ajakan Seung-mi. Sempat tidak percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan sang saudara tiri, Eun-sung langsung terdiam ketika Seung-mi menceritakan apa yang dirasakannya terhadap Woo-hwan sambil meneteskan air mata.
Ketika mengunjungi Jin Young-suk (Jung Suk-won), Woo-hwan diminta untuk menjaga pemain piano bar sang sahabat yang tidak lain adalah Eun-woo. Di saat yang sama, Pyung-joong yang tengah duduk di halte terkejut ketika sebuah bis lewat dan sosok Eun-sung berada didalamnya.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 16
Dengan halus, Eun-sung menolak cinta Jun-se dan menyebut masih banyak hal yang harus dilakukannya sebelum memikirkan soal asmara.Begitu tahu kalau Jun-se (Bae Soo-bin) menyukai Eun-sung (Han Hyo-joo), Young-ran (Yoo Ji-in) yang marah langsung meminta Nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung) untuk mengusir gadis itu keluar dari rumah. Meski menolak, hati Nenek Jang sangat terluka apalagi saat tahu Woo-jung (Han Ye-won) terus menangis.
Tidak sadar apa yang telah terjadi, Eun-sung langsung menceritakan soal kejadian di restoran dengan penuh antusias begitu bertemu Nenek Jang di beranda. Sempat heran mendapat perlakuan dingin, di dalam Eun-sung langsung dimaki-maki Young-ran (yang kemudian disusul Woo-jung) karena dianggap merebut Jun-se. Eun-sung langsung tercengang, ia tidak menduga kedekatannya dengan Jun-se telah menimbulkan kesalahpahaman.
Tiba-tiba, Woo-hwan (Lee Seung-gi) muncul dari belakang Eun-sung dan langsung memarahi Young-ran dan Woo-jung. Sambil menarik ibu dan adiknya ke dalam kamar, Woo-hwan memarahi keduanya karena dianggap tidak tahu malu dan secara khusus meminta Woo-jung untuk melupakan Jun-se karena pria itu sama sekali tidak mencintainya.
Suasana ricuh tidak cuma dialami di kediaman Nenek Jang melainkan juga di tempat tinggal Jun-se, dimana sang ayah pengacara Park Tae-soo (Choi Jung-woo) langsung memarahi putranya karena telah menjalin hubungan dengan gadis yang dianggap sebagai musuh. Rupanya, Pengacara Park sudah ditelepon oleh Young-ran.
Suasana rumah yang tidak enak membuat Eun-sung memutuskan untuk absen dari acara makan pagi bersama. Di restoran, Manajer Lee Joon-young (Baek Seung-hyun) meminta semua karyawan untuk menuliskan pesan dan kesan terhadap sesama rekan kerja mereka. Begitu Woo-hwan sampai ke kertas bertuliskan nama Eun-sung, pemuda itu kebingungan karena tidak tahu harus mengisi apa : pujian atau hinaan.
Begitu mendengar kalau Woo-jung sakit, Jun-se mendatangi kediaman Nenek Jang untuk menjenguk gadis itu. Cuma tersenyum ketika mendengar Woo-jung menyalahkan Eun-sung, dengan suara bijak Jun-se menyebut tidak akan ada yang berubah meskipun dirinya tidak pernah mengenal Eun-sung. Lebih lanjut, Jun-se mengaku kalau dirinyalah yang telah berani menyukai Eun-sung, padahal gadis itu cuma menganggapnya sebagai kakak.
Kejadian di rumah Nenek Jang membuat Eun-sung kehilangan nafsu makan, ia bahkan memilih duduk di halte bus dan membiarkan Woo-hwan pulang lebih dulu. Tak lama kemudian Eun-sung mendapat telepon dari Jun-se, ia beralasan sangat sibuk sehingga tidak bertemu pria itu. Siapa sangka, mobil Jun-se tiba-tiba berhenti di samping Eun-sung. Dengan kesal, Jun-se langsung memarahi Eun-sung yang dianggap berusaha menghindarinya.
Namun Eun-sung punya alasan sendiri, biar bagaimanapun ia sama sekali tidak memikirkan tentang hal lain kecuali menemukan Eun-woo yang hilang. Namun, dengan jujur Eun-sung menyebut tidak menutup kemungkinan kalau di kemudian hari dirinyalah yang bakal mengejar-ngejar Jun-se.
Untuk menghindari suasana yang tidak menyenangkan, Eun-sung memutuskan untuk menginap di tempat Hye-ri (Min Young-won). Sementara itu di rumah, Woo-hwan terus mengira-ngira kartu mana yang ditulis oleh Eun-sung.
Setelah membaca buku petunjuk pelayanan restoran Eun-sung dan mencocokkan tulisan, Woo-hwan akhirnya tahu kartu mana yang ditulis gadis itu. Langsung berseri-seri saat tahu Eun-sung tidak menganggapnya sebagai orang yang jahat, Woo-hwan mengajak gadis itu untuk kembali menyebar pamflet. Di depan kaum lansia, Woo-hwan menunjukkan sisi lain dirinya yang begitu hangat dan membuat Eun-sung tersenyum lebar.
Dalam perjalanan pulang, Woo-hwan yang perasaannya sudah jauh melunak akhirnya mengatakan kalau dirinya tidak menyalahkan Eun-sung atas apa yang terjadi dengan warisan Nenek Jang. Berjanji bakal bersaing secara sehat, Woo-hwan yakin bisa mengubah pendirian sang nenek. Sikapnya yang berubah baik keruan saja membuat Eun-sung kebingungan.
Memutuskan untuk tinggal di rumah Hye-ri, Eun-sung memutuskan untuk menelepon Nenek Jang, yang malah menyuruhnya membicarakan semuanya di rumah. Bisa ditebak, Nenek Jang berhasil membuat Eun-sung mengurungkan niatnya. Belakangan, Nenek Jang juga berhasil meredakan emosi Young-ran dan Woo-jung.
Di acara 30 tahun restoran cabang kedua, suasana sempat canggung ketika Eun-sung bertemu dengan Seung-mi (Moon Chae-won). Namun, semuanya berubah begitu Jun-se dan Hye-ri, yang ternyata memutuskan sebagai sukarelawan, muncul. Melihat kedekatan antara Jun-se dan Eun-sung, diam-diam Woo-hwan merasakan sesuatu yang belum pernah dirasakannya selama ini : cemburu.
Tatapan Woo-hwan yang penuh arti terlihat oleh Jun-se, dan semua semakin kentara ketika selesai acara dan seluruh karyawan serta sukarelawan ikut acara karaoke bersama. Tidak mau kalah dengan Jun-se dan Eun-sung, Woo-hwan menarik Seung-mi kedepan untuk menyanyi bersama.
Di luar, Woo-hwan akhirnya mengkonfrontasi Jun-se dan menyalahkan pria itu yang telah membuat Woo-jung sakit. Tidak bisa ditipu, Jun-se dengan suara tinggi langsung menyatakan kecurigaannya kalau Woo-hwan menyukai Eun-sung dan sebenarnya tidak perduli pada Woo-jung. Pembicaraan itu terdengar oleh Seung-mi.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 15
Begitu Seung-mi muncul, tanpa banyak bicara Woo-hwan langsung mengajak gadis itu bicara soal foto keluarga yang ditemukannya.Wajah Seung-mi (Moon Chae-won) langsung pucat ketika Woo-hwan (Lee Seung-gi) menanyakan hubungannya dengan Eun-sung (Han Hyo-joo), ia menduga kalau sang saudara tiri telah buka mulut. Namun, Seung-mi langsung pucat ketika Woo-hwan menunjukkan foto keluarga yang secara kebetulan ada di dalam tas miliknya.
Sambil meneteskan air mata, Seung-mi mengakui kalau Eun-sung adalah saudara tirinya dan Eun-sung pula yang memintanya untuk tidak buka mulut soal hubungan keduanya. Ketika ditanya lebih lanjut, Seung-mi mengaku tidak ingin Woo-hwan menatapnya dengan sebelah mata karena statusnya sebagai anak dari seorang janda yang telah menikah beberapa kali.
Dari Hye-ri (Min Young-won), Eun-sung yang baru datang diberitahu kalau Jun-se (Bae Soo-bin) baru saja bertengkar dengan sang ayah direktur Park Tae-soo (Choi Jung-woo). Dengan caranya yang khas, Eun-sung berhasil membuat Jun-se kembali tersenyum.
Saat tengah duduk beristirahat di atas rumput, Eun-sung menceritakan soal kemiripan antara Woo-hwan dengan dirinya, dan mengaku semakin sulit untuk membenci pemuda itu. Keduanya semakin asyik bertukar cerita dan dari obrolan itu, Eu-sung akhirnya tahu kalau Woo-hwan sempat melihat sang ayah kandung meninggal di hadapannya saat masih berusia 7 tahun.
Setelah hubungan Seung-mi dan Eun-sung terbongkar, Woo-hwan langsung pulang ke rumah sambil menghubungkan sejumlah kejadian yang seharusnya sudah dilakukannya sejak lama. Pandangannya terhadap Eun-sung kembali berubah, dan sikapnya yang kembali acuh membuat Eun-sung kebingungan.
Di apartemen, Sung-hee (Kim Mi-soook) terkejut setengah mati saat tahu Woo-hwan telah mengetahui semua rahasia yang selama ini berusaha dipendamnya. Penuturan Seung-mi soal hubungan Eun-sung dan Jun-se membuat Sung-hee berpikir keras, ia sadar bahwa kalau tidak segera melakukan siasat, maka kesuksesan Eun-sung akan semakin menjadi-jadi.
Saat pagi tiba, Woo-hwan terkejut melihat Nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung) ternyata sudah ada di halaman rumah. Sempat terkejut mendengar cerita sang nenek soal bagaimana Eun-sung menyelamatkan nyawa wanita tua itu, di tempat kerja Woo-hwan diperintahkan Manajer Lee Joon-young (Baek Seung-hyun) untuk menemani Eun-sung mempromosikan acara promosi restoran.
Sempat kuatir (dan menolak) ditemani Woo-hwan, Eun-sung sempat kuatir karena yang harus mereka hadapi adalah orang-orang tua. Namun, gadis itu bisa bernapas lega karena Woo-hwan ternyata mampu tampil dengan senyum, mesi wajahnya kembali cemberut saat bertatap muka dengan Eun-sung.
Bertamu ke tempat Young-ran (Yoo Ji-in), Sung-hee mulai mengeluarkan jurus mulut manisnya. Berpura-pura prihatin dengan apa yang dialami Young-ran dan Woo-jung (Han Ye-won), Sung-hee berusaha membujuk agar Young-ran segera melamar Jun-se agar disandingkan dengan putrinya. Alasan yang dikemukakan wanita penuh akal bulus itu sangat masuk akal. Bila tidak cepat bergerak, bukan tidak mungkin Jun-se akan berpaling ke gadis lain.
Eun-sung akhirnya tidak tahan lagi mendapat perlakuan dingin dari Woo-hwan, apalagi ketika pemuda itu mengeluarkan alasan yang sama sekali tidak dimengerti. Begitu sampai di restoran, ia telah ditunggu oleh sahabatnya Jung In-young (Son Yeo-eun), yang menasehatinya untuk melupakan soal warisan. Heran melihat In-young membela Seung-mi mati-matian, Eun-sung menyebut kalau seharusnya sang saudara tiri bisa menerima Woo-hwan apa adanya.
Young-ran bergerak cepat, ia mendatangi Pengacara Park dan menyampaikan niatnya menikahi Jun-se dan Woo-jung. Sempat heran, Nenek Jang akhirnya setuju karena yakin Jun-se bisa membahagiakan cucunya Woo-jung. Begitu sampai di rumah, Woo-hwan, yang tidak sadar kalau remaja autis yang ditemuinya adalah Eun-woo (Yun Joon-suk) adalah adik Eun-sung, kaget sekaligus gembira mendengar rencana pernikahan Woo-jung.
Berjanji pada sang ibu dan adik untuk tidak membiarkan warisan perusahaan Jin Sung lepas begitu saja, sebuah kejadian membuat Woo-hwan kembali bimbang. Saat naik bis untuk berangkat ke restoran, penumpang yang penuh membuat dirinya dan Eun-sung berdempetan. Meski berusaha tampil tenang, jantung Woo-hwan berdebar sangat kencang.
Dengan wajah berseri-seri, Young-ran datang ke restoran Jun-se dan meminta waktu untuk bicara empat mata. Sempat kebingungan, Jun-se yang mulai mengerti arah pembicaraan Young-ran akhirnya mengaku kalau dirinya telah menyukai seseorang dan hanya menganggap Woo-jung sebagai adik. Begitu sampai di rumah, berita tersebut tidak hanya membuat kaget Woo-jung, tapi juga Nenek Jang dan Woo-hwan.
Pertemuan dengan Young-ran membuat Jun-se berniat untuk menyatakan perasaan yang sesungguhnya pada Eun-sung, ia mengajak gadis itu menghabiskan hari dengan memasak. Begitu keduanya masuk ke rumah Jun-se, secara tidak sengaja Woo-jung melihat semuanya. Dalam perjalanan pulang, Jun-se akhirnya mengutarakan isi hatinya.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 14
Persaingan antara Woo-hwan dan Eun-sung akhirnya dimulai, pemuda itu menyebut siap mengubah pandangan Nenek Jang Sook-ja tentang dirinya.Melihat sikap Woo-hwan (Lee Seung-gi) yang tidak seperti biasanya, Eun-sung (Han Hyo-joo) sempat keheranan. Begitu kembali ke restoran dan mendengar Manajer Lee Joon-young (Baek Seung-hyun) memanggil pemuda itu, Eun-sung membelalakkan mata tidak percaya : Woo-hwan ditempatkan di restoran yang sama dengannya.
Kehadiran Young-ran (Yoo Ji-in) dan Woo-jung (Han Ye-won) di apartemennya membuat Sung-hee (Kim Mi-sook) sibuk, ia langsung membersihkan barang-barang yang bisa menunjukkan hubungan dengan Eun-sung. Bahkan, foto keluarga barunya dimasukkan ke dalam tas milik Seung-mi (Moon Chae-won) supaya tidak terlihat.
Gertakan Young-ran dan Woo-jung ternyata tidak membuat gentar Nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung), yang keruan saja membuat keduanya ketar-ketir. Apalagi, Woo-hwan ternyata tetap tinggal di rumah. Dengan mulut manisnya, Sung-hee membela keputusan Young-ran dan Woo-jung serta menyalahkan Eun-sung yang mau menerima warisan Nenek Jang tanpa memikirkan perasaan keluarga sang nenek.
Di hari kedua bekerja di restoran cabang, Woo-hwan melakukan berbagai kejutan. Pertama, ia mengganti pakaian resmi yang biasa dikenakan dengan yang lebih kasual sehingga Eun-sung sempat keheranan. Hal kedua yang dilakukannya benar-benar drastis, Woo-hwan menyambut para tamu yang datang dengan sikap penuh hormat dan sopan. Keruan saja, Manajer Lee dan (terutama) Eun-sung terbengong-bengong saking takjubnya.
Begitu melihat reaksi para pekerja restoran, Woo-hwan langsung melangkah ke belakang gedung dengan perasaan malu setengah mati. Setelah selesai makan siang, Manajer Lee memerintahkan Woo-hwan untuk menggantikan pekerjaan tukang parkir. Wajah Eun-sung langsung pucat ketika dua orang pelanggan mempermalukan pemuda itu, namun ia tersenyum begitu melihat Woo-hwan mampu mengendalikan emosinya.
Saat sampai di rumah, Sung-hee hanya bisa menggelengkan kepala melihat Young-ran yang bermalas-malasan dan membuat apartemennya berantakan. Meski kesal, Sung-hee berusaha menutupi perasaannya. Tak lama kemudian, Woo-hwan muncul bersama Seung-mi. Rupanya, kehadiran pemuda itu juga membawa misi ganda : mengajak ibunya Young-ran dan adiknya Woo-jung pulang.
Kembali ke rumah ternyata tidak semudah yang dikira. Begitu Young-ran dan Woo-jung muncul, keduanya langsung disambut oleh kemarahan Nenek Jang, yang langsung mengusir mereka keluar. Keruan saja, Woo-hwan dan Kepala Pelayan Pyo berusaha mati-matian membujuk Nenek Jang. Setelah tenang, Nenek Jang akhirnya mengijinkan Young-ran dan Woo-jung pulang.
Saat hendak pulang, Sung-hee bertemu dengan Eun-sung yang kebetulan baru sampai. Keduanya langsung terlibat pembicaraan serius, Sung-hee kembali mendesak Eun-sung untuk mau melepas warisan Nenek Jang dengan alasan demi kebahagiaan Woo-hwan. Namun kali ini Eun-sung tidak terpancing, dengan tegas ia mengatakan tidak akan membiarkan harta Nenek Jang jatuh ke tangan Sung-hee yang serakah dan tega melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang dimau.
Di restoran, Manajer Lee langsung menegur Woo-hwan saat mendengar pemuda itu memanggil Eun-sung, yang memiliki jabatan yang lebih tinggi, dengan panggilan biasa. Di atas gedung, Eun-sung langsung tertawa terbahak-bahak begitu Woo-hwan memanggilnya dengan bahasa formal. Diam-diam, Woo-hwan terkesima melihat Eun-sung yang apa adanya.
Obrolan antara Eun-sung dan Woo-hwan mampu meluruskan kesalahpahaman yang terjadi (Eun-sung mengira Woo-hwan mengacuhkannya karena soal warisan Nenek Jang, padahal apa yang dilakukan pemuda tersebut adalah karena merasa bersalah telah membuat Eun-sung kehilangan ayah sekaligus adik tercintanya). Keduanya akhirnya sepakat untuk memisahkan masalah pribadi dengan pekerjaan.
Pelan tapi pasti, Woo-hwan mulai terpikat dengan Eun-sung terutama sejak melihat gadis itu tertawa lepas. Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk, dan di depan pintu telah menunggu Eun-sung yang langsung menyerahkan amplop berisi uang.
Diam-diam, Seung-mi terus berkomunikasi lewat email dengan Pyung-joong (Jun In-taek) dengan menyamar sebagai Eun-sung. Paginya, ia meminta Sung-hee untuk meminjamkan sejumlah uang pada sang ayah tiri supaya bisa hidup mandiri. Permintaan tersebut sudah tentu membuat Seung-hee heran, pasalnya tidak ada yang tahu dimana Pyung-joong tinggal.
Pulang dari restoran dan hendak mengembalikan tas Seung-mi yang sempat diminta Woo-jung, secara kebetulan Woo-hwan membuka tas tersebut. Apa yang dilihatnya sangat mengejutkan : foto keluarga Seung-mi dan Sung-hee…dimana satu sosok yang sangat dikenalnya juga ada disana.