Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Anglerfish


Ikan Angler

Laut dalam merupakan salah satu tempat paling gelap di dunia. Pada daerah laut dalam - lebih dari 1.000 m - cahaya matahari tidak bisa menembus ke dalam, sehingga tempat itu selalu diliputi kegelapan abadi. Karena kehidupan di daerah ini amat keras, maka hewan-hewan dilaut dalam pun beradaptasi dengan cara-cara aneh. Salah satunya adalah ikan angler, ikan laut dalam yg paling terkenal

Ikan angler (angler fish) merupakan ikan yg unik. Penampilannya sekilas menyeramkan karena tubuhnya berbentuk bulat & memiliki mulut yg lebar & bertaring melengkung panjang. Ciri khas lain ikan angler adalah organ lampu pada semacam "tali pancing" di bagian atas moncongnya. Ikan angler jenis lain, misalnya Thaumaticthys pagidostomus, memiliki organ cahaya di bawah giginya. Ikan angler tidak memiliki gelembung renang, karena pada kedalaman itu gelembung renang - dan paru-paru manusia - akan hancur akibat tekanan bawah laut, sehingga ikan itu menghabiskan seluruh hidupnya di laut dalam & tidak pernah naik ke permukaan.

Ikan angler sangat termodifikasi untuk bertahan di laut dalam. Di kedalaman ini, nyaris tidak ada makanan karena cahaya matahari tidak bisa menembus, sehingga tidak ada rumput laut sebagai produsen bawah laut. Karena itulah, makanan begitu berharga di sini. Mulut ikan angler lebar & bergigi tajam, sehingga mangsa apapun yg tertangkap mustahil untuk melarikan diri. Ikan ini bahkan sanggup membuka rahangnya amat lebar - seperti rahang ular - sehingga hewan yg berukuran lebih besar dari dirinya pun bisa ditelan. Karena tidak bisa berenang cepat & sulit melihat di kegelapan, ikan ini memancing mangsanya dengan organ cahaya. Organ cahaya itu sebenarnya merupakan kumpulan bakteri bercahaya yg menghisap darah inangnya. Ketika ada mangsa yg tetarik oleh umpan cahaya di kegelapan itu, mangsanya akan mendekat & ketika mangsanya tidak menyadari bahaya di dekatnya, ikan angler akan segera mencaploknya. Ikan angler juga bermetabolisme lambat sehingga bisa hidup hanya dengan memakan sedikit makanan

Orang sering mengira bahwa semua ikan angler menghasilkan cahaya. Sebenarnya, hanya ikan betina yg menghasilkan cahaya. Ikan jantan ukurannya jauh lebih kecil dari betina & memiliki semacam gigi mirip kait di mulutnya. Ketika ikan jantan sudah dewasa, ia akan mencari ikan betina dari jenisnya. Jika sudah menemukannya, ikan jantan akan menggigit betina seperti lintah hinggap pada mangsanya. Lama kelamaan, gigi sang pejantan akan tertanam di daging ikan betina & keduanya menyatu. Sejak itu, ikan jantan hidup dengan menghisap darah si betina. Ketika pejantan mati, maka ia berubah menjadi semacam kantong sperma yg melekat pada tubuh betinanya, sehingga betina tidak perlu repot-repot lagi mencari pasangan. Seekor ikan angler betina bisa membawa 3 pejantan kecil melekat pada tubuhnya

Dengan menggunakan persediaan sperma dari pejantan yg menyatu pada dirinya, ikan angler betina membuahi telurnya sendiri. Seekor angler betina bisa melepaskan jutaan butir telur sekali berpijah. Telur-telur itu kemudian akan mengapung & ketika menetas, mereka akan memakan plankton. Ketika tumbuh, ikan angler muda akan mengalami semacam metamorfosis ketika mulai turun pada kedalaman 1.000 m. Betina mulai menumbuhkan kail bercahaya pada moncongnya & tetap tumbuh normal, sementara pejantannya menumbuhkan gigi capit & berhenti tumbuh sejak ukuran tertentu (sekitar 15 cm). Seekor angler betina bisa berukuran 12 kali lebih besar dari pejantannya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Penyu


Penyu Laut

Gerakannya yang unik dan khas seakan menggambarkan kelihayan perenang dasar laut yang mempesona. Ini mungkin bisa menggambarkan betapa unik dan indah melihat penyu laut berenang bebas di bawah permukaan laut. Dengan menggerakkan kedua kaki renang depan untuk mengontrol gerakan dan kecepatan, hewan ini bergerak gesit di dasar laut. Juga dengan bantuan kaki belakang sebagai penyeimbang seakan memberikan kesempurnaan gaya renang yang memukau.

Ada beberapa jenis (species) penyu laut yang hidup di perairan . Diantaranya penyu hijau atau dikenal dengan nama green turtle (Chelonia mydas), penyu sisik atau dikenal dengan nama Hawksbill turtle (Eretmochelys imbricata), penyu lekang atau dikenal dengan nama Olive ridley turtle (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing atau dikenal dengan nama Leatherback turtle (Dermochelys olivacea), penyu pipih atau dikenal dengan nama Flatback turtle (Natator depressus) dan penyu tempayan atau dikenal dengan nama Loggerhead turtle (Caretta caretta). Dari jenis ini Penyu Belimbing adalah penyu terbesar dengan ukuran mencapai 2 meter dengan berat 600 – 900 kg. Yang terkecil adalah penyu lekang dengan ukuran paling besar sekitar 50 kg.

Penyu hijau adalah salah satu jenis penyu laut yang umum dan jumlahnya lebih banyak di banding beberapa penyu lainnya. Jenis seperti penyu belimbing di laporkan telah sangat berkurang jumlahnya dan termasuk salah satu jenis yang hampir hilang di perairan , hanya beberapa tempat yang masih sesekali menjadi tempat memijah bagi jenis penyu ini. Penyu belimbing adalah penyu yang di lindungi dan masuk dalam CITES (Convention on International Trade of Endangered Species) Appendix 1. Meskipun jumlahnya lebih banyak di banding penyu lainnya, populasi penyu hijau tiap tahun berkurang oleh penangkapan dan membunuhan baik sengaja maupun tidak sengaja yang terperangkap oleh jaring .

Penyu laut, umumnya bermigasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Kita mungkin masih ingat salah satu adegan dalam film Nemo, saat induk jantan Nemo bertemu dengan gerombolan penyu hijau yang bermigrasi. Tidak persis sama dengan pola migrasi penyu umumnya, namum jelas memberikan gambaran bahwa penyu laut bermigrasi sebagai rangkaian dari siklus hidupnya. Pernah di laporkan migrasi penyu hijau yang mencapai jarak 3.000 km dalam 58 – 73 hari. Beberapa penelitian lain mengungkapkan bahwa penyu yang menetas di perairan , di temukan di sekitar perairan dan Hawaii .

Penyu laut khususnya penyu hijau adalah hewan pemakan tumbuhan (herbivore) namun sesekali dapat menelan beberapa hewan kecil. Hewan ini sering di laporkan beruaya di sekitar padang lamun (seagrass) untuk mencari makan, dan kadang di temukan memakan macroalga di sekitar padang alga. Pada padang lamun hewan ini lebih menyukai beberapa jenis lamun kecil dan lunak seperti (Thalassia testudinum, Halodule uninervis, Halophila ovalis, and H. ovata). Pada padang alga, hewan ini menyukai (Sargassum illiafolium and Chaclomorpha aerea). Pernah di laporkan pula bahwa penyu hijau memakan beberapa invertebrate yang umumnya melekat pada daun lamun dan alga.

Penyu laut adalah adalah hewan yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di bawah permukaan laut. Induk betina dari hewan ini hanya sesekali kedaratan untuk meletakkan telut-telurnya di darat pada substrate berpasir yang jauh dari pemukiman penduduk. Untuk penyu hijau, seekor Induk betina dapat melepaskan telur-telurnya sebanyak 60 – 150 butir, dan secara alami tanpa adanya perburuan oleh manusia, hanya sekitar 11 ekor anak yang berhasil sampai kelaut kembali untuk berenag bebas untuk tumbuh dewasa. Beberapa peneliti pernah melaporkan bahwa presentase penetasan telur hewan ini secara alami hanya sekitar 50 % dan belum di tambah dengan adanya beberapa predator-predator lain saat mulai menetas dan saat kembali kelaut untuk berenang. Predator alami di daratan misalnya kepiting pantai (Ocypode saratan, Coenobita sp.), Burung dan tikus. Dilaut, predator utama hewan ini antara lain ikan-ikan besar yang beruaya di lingkungan perairan pantai.

Sangat kecilnya presentase tersebut lebih diperparah lagi dengan penjarahan oleh manusia yang mengambil telur-telur tersebut segera setelah Induk-induk dari penyu tadi bertelur.

Sangat di sayangkan memang, walaupun beberapa daerah pengeraman alami telur penyu jauh dari pemukiman penduduk, namun tidak luput dari perburuan illegal oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Kondisi ini semakin menurunkan populasi penyu laut di lingkungan asli mereka. Keunikannya tidak akan tampak lagi, saat banyak dari penduduk pantai merusak dan menjarah telur-telur meraka, memburuh induk-induk meraka dan merusak rumah-rumah mereka.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Nudibranch


Nudibranch

Nudibranch adalah siput air yang termasuk dalam subordo Nudibranchia, subordo terbesar dari ordo Opisthobranchia. Ada lebih dari 3.000 spesies.Nudibranch memiliki badan yang lembut. Bentuk dewasa tidak memiliki cangkang atau operculum.

Kata nudibranch berasal dari bahasa Latin nudus yang berarti telanjang, dan bahasa Yunani brankhia yang berarti insang.

Nudibranch memiliki kepala bertentakel, yang sangat sensitif terhadap sentuhan, rasa, dan bau. Rhinophore berbentuk seperti pentungan berperan untuk mendeteksi bau.

Mereka merupakan hewan hermafrodit, tetapi jarang melakukan fertilisasi sendiri.

Nudibranch adalah hewan karnivora. Beberapa memakan spons, yang lain hydroida, atau bryozoa, dan beberapa kanibal, memakan siput air lainnya, dan pada situasi tertentu, bahkan anggota spesies mereka sendiri.

Bentuk tubuh bervariasi. Ukuran berkisar antara 40 hingga 600 mm.

Mereka terdapat di seluruh dunia pada semua kedalaman, tetapi mereka mencapai ukuran terbesar dan bervariasi pada perairan hangat dan dangkal.

Di antara mereka, dapat ditemukan makhluk paling berwarna-warni di bumi. Karena siput air, karena evolusi, telah kehilangan cangkang mereka, mereka perlu mencari cara melindungi diri: yaitu kamuflase, melalui warna yang membuat mereka tidak kelihatan atau menakuti predator karena mereka rasanya tidak enak atau beracun.


Taksonomi Nudibranchia masih berevolusi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Kepiting


Kepiting


Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari infraordo Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek (bahasa Yunani: brachy = pendek, ura = ekor), atau yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Tubuh kepiting dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Ke dalam Brachyura termasuk kepiting, ketam, dan rajungan.

Kepiting terdapat di semua samudera dunia. Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis.

Kepiting beraneka ragam ukurannya, dari ketam kacang, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m

Anatomi

Kepiting sejati mempunyai lima pasang kaki; sepasang kaki yang pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit dan tidak digunakan untuk bergerak. Di hampir semua jenis kepiting, kecuali beberapa saja (misalnya, Raninoida), perutnya terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut kepiting ditutupi oleh maxilliped yang rata, dan bagian depan dari carapace tidak membentuk sebuah rostrum yang panjang [2]. Insang kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang pipih ("phyllobranchiate"), mirip dengan insang udang, namun dengan struktur yang berbeda

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Gurita


Gurita


Gurita adalah hewan moluska dari kelas Cephalopoda (kaki hewan terletak di kepala), ordo Octopoda dengan terumbu karang di samudra sebagai habitat utama. Gurita terdiri dari 289 spesies yang mencakup sepertiga dari total spesies kelas Cephalopoda. Gurita dalam bahasa Inggris disebut Octopus (Yunani: Ὀκτάπους, delapan kaki) yang sering hanya mengacu pada hewan dari genus Octopus.

Bentuk fisik

Gurita memiliki 8 lengan (bukan tentakel) dengan alat penghisap berupa bulatan-bulatan cekung pada lengan yang digunakan untuk bergerak di dasar laut dan menangkap mangsa. Lengan gurita merupakan struktur hidrostat muskuler yang hampir seluruhnya terdiri dari lapisan otot tanpa tulang atau tulang rangka luar. Tidak seperti hewan Cephalopoda lainnya, sebagian besar gurita dari subordo Incirrata mempunyai tubuh yang terdiri dari otot dan tanpa tulang rangka dalam. Gurita tidak memiliki cangkang sebagai pelindung di bagian luar seperti halnya Nautilus dan tidak memiliki cangkang dalam atau tulang seperti sotong dan cumi-cumi. Paruh adalah bagian terkeras dari tubuh gurita yang digunakan sebagai rahang untuk membunuh mangsa dan menggigitnya menjadi bagian-bagian kecil.

Tubuh yang sangat fleksibel memungkinkan gurita untuk menyelipkan diri pada celah batuan yang sangat sempit di dasar laut, terutama sewaktu melarikan diri dari ikan pemangsa seperti belut laut Moray. Gurita yang kurang dikenal orang dari subordo Cirrata memiliki dua buah sirip dan cangkang dalam sehingga kemampuan untuk menyelip ke dalam ruangan sempit menjadi berkurang.

Gurita mempunyai masa hidup yang relatif singkat dan beberapa spesies hanya hidup selama 6 bulan. Spesies yang lebih besar seperti Gurita raksasa Pasifik Utara yang beratnya bisa mencapai 40 kilogram bisa hidup sampai 5 tahun di bawah kondisi lingkungan yang sesuai. Reproduksi merupakan salah satu sebab kematian, gurita jantan hanya bisa hidup beberapa bulan setelah kawin dan gurita betina mati mati tidak lama setelah bertelur. Kematian disebabkan kelalaian gurita untuk makan selama sekitar satu bulan sewaktu menjaga telur-telur yang belum menetas.

Selubung bagian perut tubuh gurita disebut mantel yang terbuat dari otot dan terlihat seperti kantung. Gurita memiliki tiga buah jantung yang terdiri dari dua buah jantung untuk memompa darah ke dua buah insang dan sebuah jantung untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Darah gurita mengandung protein Hemosianin yang kaya dengan tembaga untuk mengangkut oksigen. Dibandingkan dengan Hemoglobin yang kaya dengan zat besi, Hemosianin kurang efisien dalam mengangkut oksigen. Hemosianin larut dalam plasma dan tidak diikat oleh sel darah merah sehingga darah gurita berwarna biru pucat. Gurita bernafas dengan menyedot air ke dalam rongga mantel melalui kedua buah insang dan disemburkan keluar melalui tabung siphon. Gurita memiliki insang dengan pembagian yang sangat halus, berasal dari pertumbuhan tubuh bagian luar atau bagian dalam yang mengalami vaskulerisasi.

Kecerdasan


Gurita sangat cerdas dan kemungkinan merupakan hewan paling cerdas di antara semua hewan invertebrata. Kecerdasan gurita sering menjadi bahan perdebatan di kalangan ahli biologi [1] [2] [3]. Hasil percobaan mencari jalan di dalam maze dan memecahkan masalah menunjukkan bahwa gurita mempunyai ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang, walaupun masa hidup gurita yang singkat membuat pengetahuan yang bisa dipelajari gurita menjadi terbatas.

Gurita mempunyai sistem saraf yang sangat kompleks dengan sebagian saja yang terlokalisir di bagian otak. Dua pertiga dari sel saraf terdapat pada tali saraf yang ada di kedelapan lengan gurita. Lengan gurita bisa melakukan berbagai jenis gerakan refleks yang rumit, dipicu oleh 3 tahapan sistem saraf yang berbeda-beda. Beberapa jenis gurita seperti gurita mimic bisa menggerakkan lengan-lengannya untuk meniru gerakan hewan laut yang lain.

Pada percobaan di laboratorium, gurita dapat mudah diajar untuk membedakan berbagai bentuk dan pola. Gurita juga bisa membuka tutup toples dengan belajar dari melihat saja[4], walaupun penemuan ini sering dipertentangkan berdasarkan berbagai alasan[1] [2].

Gurita pernah ditemukan sedang melakukan gerakan yang menurut sebagian orang seperti sedang bermain-main. Secara berkali-kali, gurita melepaskan botol dan mainan di tengah-tengah arus air melingkar di dalam akuarium dan lalu berusaha menangkapnya.[5]. Gurita sering memecahkan akuarium yang ditinggalinya dan kadang-kadang bertandang ke akuarium lain untuk mencari makanan. Gurita juga diketahui sering memanjat kapal penangkap ikan dan membuka ruangan penyimpan ikan untuk memakani kepiting.[3]

Di beberapa negara, gurita termasuk hewan percobaan yang tidak boleh dibedah tanpa anestesi. Di Britania Raya, Cephalopoda seperti gurita termasuk hewan yang dilindungi Animals (Scientific Procedures) Act 1986 dan undang-undang anti kekejaman terhadap binatang. Walaupun tidak bertulang belakang, gurita sebagai hewan percobaan mendapat perlindungan yang sama seperti halnya hewan bertulang belakang yang lain.[6]

Ada kepercayaan bahwa gurita yang sedang dalam keadaan stress akan memakan lengan-lengannya sendiri. Penelitian yang masih terbatas dalam bidang ini menunjukkan bahwa kelakuan abnormal gurita mungkin disebabkan virus pemakan sel (autophagy) yang menyerang sistem saraf gurita. Kelakuan memakan lengan sendiri mungkin dapat dianggap sebagai penyakit saraf (neurological disorder).

Pertahanan diri

Gurita biasanya memiliki tiga mekanisme pertahanan diri: kantong tinta, kamuflase dan memutuskan lengan.

Gurita berwarna abu-abu pucat atau putih, tapi warna kulit bisa diubah sesuai warna dan pola lingkungan sekitar dengan maksud melakukan kamuflase (penyamaran). Pada kulit gurita terdapat kromatofora berupa lapisan kantung-kantung pewarna yang lentur dan bisa mengubah warna, opasitas dan refleksitas jaringan epidermis. Otot-otot di sekeliling kromatofora bisa membuat kantung-kantung pewarna menjadi kelihatan atau hilang. Kromatofora berisi pigmen berwarna kuning, oranye, merah, coklat, atau hitam. Sebagian besar spesies gurita memiliki 3 warna dari seluruh pilihan warna kromatofora yang ada, walaupun ada juga spesies yang memiliki 2 atau 4 warna. Sel-sel lain yang bisa berubah warna adalah sel iridophore dan sel leucophore (warna putih).[7] Kemampuan berganti warna digunakan gurita untuk berkomunikasi atau memperingatkan gurita lain. Gurita cincin biru berubah warna menjadi kuning cerah dengan bulatan-bulatan berwarna biru jika merasa terancam sekaligus memperingatkan musuh bahwa dirinya sangat beracun.[8]

Beberapa spesies gurita dapat memutuskan lengannya sendiri (ototomi) mirip cicak dan beberapa spesies kadal yang memutuskan ekor sewaktu melarikan diri. Lengan gurita yang sedang merangkak juga berfungsi sebagai pengalih perhatian bagi calon pemangsa dan berguna pada saat kawin.

Beberapa spesies gurita seperti gurita mimic memiliki sistem pertahanan ke-4 berupa kemampuan meniru bentuk hewan laut berbahaya seperti lionfish dan belut berkat tubuh yang lentur dipadukan dengan kemampuan berganti warna. Gurita mimic juga pernah didapati mengganti tekstur mantel agar kamuflase menjadi lebih sempurna. Mantel gurita mimic bisa terlihat runcing-runcing seperti rumput laut atau benjol-benjol seperti tekstur batu karang.


Reproduksi

Gurita jantan bereproduksi dengan meletakkan kantong spermatofora ke dalam rongga mantel gurita betina menggunakan lengan istimewa yang disebut hectocotylus. Lengan kanan ketiga biasanya menjadi hectocotylus. Pada beberapa spesies, gurita betina bisa menjaga sperma agar tetap hidup sampai telur menjadi matang. Setelah dibuahi, gurita betina bisa bertelur hingga sekitar 200.000 butir. Jumlah telur gurita bisa berbeda-beda bergantung pada masing-masing individu, familia, genus atau spesies. Gurita betina menggantung kumpulan telur berbentuk kapsul yang membentuk untaian di langit-langit sarang. Setelah telur menetas, larva gurita untuk sementara waktu melayang bersama kawanan plankton sambil memangsa pakan berupa copepod, larva kepiting dan larva bintang laut sampai cukup besar dan berat untuk berada di dasar laut. Beberapa spesies gurita dengan habitat di laut dalam tidak perlu melewati siklus melayang bersama kawanan plankton. Periode sebagai larva merupakan saat penuh bahaya karena larva gurita mudah dimangsa pemakan plankton sewaktu menjadi bagian dari kawanan plankton.

Alat indera


Gurita memiliki penglihatan yang baik. Pupil gurita berbentuk seperti lubang celengan sehingga dikuatirkan menderita kelainan refraksi berupa astigmat, tapi ternyata tidak jadi masalah bagi gurita yang berburu dengan penerangan yang kurang. Mata gurita "bisa" membedakan polarisasi cahaya tapi sepertinya buta warna. Dua organ khusus yang disebut statocyst yang terhubung dengan otak berfungsi sebagai alat pendeteksi posisi horizontal. Orientasi mata gurita dijaga oleh gerak otonomik (refleks) sehingga bukaan pupil selalu horizontal.

Gurita memiliki indera perasa yang luar biasa tajam. Alat hisap pada lengan gurita dilengkap dengan kemoreseptor sehingga gurita bisa merasakan benda yang disentuh. Lengan-lengan gurita memiliki sensor tekanan untuk mendeteksi lengan mana saja yang sedang dijulurkan, tapi memiliki kemampuan proprioseptif (perasaan posisi dan pergerakan badan) yang sangat rendah. Sensor tekanan tidak cukup memberi informasi ke otak perihal posisi badan dan lengan gurita. Sebagai akibatnya, gurita tidak memiliki kemampuan mengenal benda secara tiga dimensi (stereognosis) dari benda yang disentuhnya. Gurita bisa merasakan variasi tekstur pada benda yang disentuh tapi tidak bisa memadukan informasi untuk menerka bentuk benda yang sedang disentuh.

Susunan saraf otonom yang dimiliki setiap lengan menyebabkan gurita sulit mengetahui akibat dari gerakan yang dilakukan. Otak gurita mengeluarkan perintah tingkat tinggi untuk menggerakkan lengan, tapi instruksi yang lebih terinci untuk menggerakkan lengan diberikan oleh tali syaraf. Gurita tidak memiliki susunan syaraf yang memberi umpan balik ke otak tentang keberhasilan perintah otak untuk menggerakan lengan, sehingga mengamati gerakan lengan secara visual merupakan satu-satunya cara bagi gurita untuk mengetahui lengan yang diinginkan sudah bergerak atau belum.

Cara bergerak


Gurita bergerak dengan cara merangkak atau berenang. Gurita cukup merangkak ditambah sedikit berenang jika ingin bergerak secara perlahan dan hanya berenang jika ingin bergerak cepat-cepat. Gurita bisa bergerak cepat sekali sewaktu sedang lapar atau sewaktu dalam bahaya. Kadar oksigen dalam darah diperkirakan hanya sekitar 4% sehingga gurita mempunyai stamina rendah yang akibatnya merugikan kehidupan gurita di alam bebas.

Gurita merangkak dengan setiap lengan yang dimiliki, dan sering menggerakkan beberapa lengan secara sekaligus sewaktu bergerak pada permukaan yang padat sambil sekaligus menyangga bagian badan. Pada tahun 2005 ada laporan yang menulis bahwa sebagian gurita bisa berjalan dengan dua lengan pada permukaan yang padat sambil meniru bentuk buah kelapa atau kumpulan rumput laut.[9]

Gurita berenang dengan semburan air seperti mesin jet yang berasal dari hasil kontraksi bagian mantel, sedangkan arah semburan air diatur dengan menggunakan tabung siphon.


Manfaat

Gurita sering ditangkap untuk digunakan sebagai bahan makanan, dipelihara di akuarium sebagai spesimen yang dipertontonkan, atau dipelihara sebagai hewan peliharaan.

Bahan makanan

Berbagai spesies gurita merupakan makanan bagi penduduk sejumlah negara di dunia. Lengan dan berbagai bagian tubuh gurita bisa menjadi berbagai macam variasi makanan.

Gurita merupakan makanan laut bagi penduduk di negara-negara Mediterania, Meksiko, dan bahan utama berbagai makanan Jepang, seperti sushi, tempura, takoyaki dan akashiyaki.

Hewan peliharaan


Gurita bisa dijadikan hewan peliharaan walaupun sulit untuk menjaganya agar tidak kabur. Gurita merupakan hewan cerdas dan memiliki kemampuan memecahkan masalah sehingga sering dilaporkan melarikan diri dari akuarium yang tertutup rapat. Beberapa gurita dalam satu spesies yang sama mempunyai banyak variasi ukuran dan umur. Gurita berukuran kecil bisa saja berukuran kecil karena memang baru lahir tapi bisa juga sudah dewasa, sehingga sulit menentukan harapan hidup gurita peliharaan. Spesies Octopus bimaculoides (California Two-spot Octopus) biasa dijadikan hewan peliharaan, karena sewaktu masih anak-anak berukuran sebesar bola tenis sehingga lama hidup sebagai hewan peliharaan bisa diperkirakan.

Gurita adalah binatang yang sangat kuat bila dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Gurita yang dipelihara sebagai hewan peliharaan bisa membuka tutup akuarium dan bertahan hidup cukup lama di luar air sebelum masuk ke akuarium di dekatnya dan menyantap ikan-ikan yang ada di dalamnya. Gurita juga bisa menangkap dan memangsa beberapa spesies ikan hiu.[10]





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Hiu Zebra


Hiu Zebra

Hiu Zebra (Stegostoma fasciatum) merupakan hiu yang terdapat di Indo-Pasifik dan memiliki sirip yang sangat panjang. Kalau dilihat, siripnya hampir sepanjang tubuh. Masuk ke dalam famili Stegostomatidae dan genus Stegostoma. Di badannya terdapat garis-garis seperti zebra, tapi kalau sudah dewasa garis itu akan berubah menjadi bintik, seperti macan tutul. mempunyai ekor yang panjang. Terdapat di laut Pasifik timur Amerika Utara di kedalaman 5 sampai 30 meter.
Hiu ini lebih banyak diam ketimbang bergerak. Ia lebih suka berada di lantai laut dekat terumbu karang, beda sekali dengan hiu lainnya. Panjang maksimal hiu ini adalah 230 centi meter, sering dimasukkan ke dalam akuarium raksasa. Ia tidak ganas dan takkan melukai penyelam selagi mereka tak mengganggunya. Merupakan hiu yang cepat belajar di akuarium. Hewan ini termasuk dalam kategori terancam punah. (Wikipedia/ Yulisa Farma)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Ikan Pari


Ikan Pari (Dasyatis sp)

Ikan pari merupakan tangkapan utama nelayan di Indonesia. Ikan ini mudah ditangkap dan dapat ditangkap sepanjang tahun (Anonim, 1979). Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian (1995), bahwa produksi tangkapan ikan pari dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Pada tahun 1993, produksi ikan pari mencapai lebih kurang 35.686 ton (Statistika Perikanan Indonesia, 1995).

1. Taksonomi dan morfologi ikan pari
Ikan pari merupakan salah satu jenis ikan yang termasuk kelas Elasmobranchii. Ikan ini dikenal sebagai ikan batoid, yaitu sekelompok ikan bertulang rawan yang mempunyai ekor seperti cambuk. Ikan pari memiliki celah insang yang terletak disisi ventral kepala. Sirip dada ikan ini melebar menyerupai sayap, dengan sisi bagian depan bergabung dengan kepala. Bagian tubuh sangat pipih sehingga memungkinkan untuk hidup di dasar laut. Bentuk ekor seperti cambuk pada beberapa spesies dengan sebuah atau lebih duri tajam di bagian ventral dan dorsal (Anonim, 1988).

2. Sebaran dan kemelimpahan ikan pari
Ikan pari (famili Dasyatidae) mempunyai variasi habitat yang sangat luas dengan pola sebaran yang unik (Cartamil et al., 2003). Daerah sebaran ikan pari adalah perairan pantai dan kadang masuk ke daerah pasang surut. Ikan pari biasa ditemukan di perairan laut tropis (Tam et al., 2003). Di perairan tropis Asia Tenggara (Thailand; Indonesia; Papua Nugini) dan Amerika Selatan (Sungai Amazon), sejumlah spesies ikan pari bermigrasi dari perairan laut ke perairan tawar (Yuen et al., 2003).
Di perairan laut, ikan pari mempunyai peran ekologis yang sangat penting, terutama sebagai predator bentos (Gray et al., 1997). Namun beberapa aspek biologi (misalnya: reproduksi, diet dan fisiologi) ikan pari belum dikaji secara menyeluruh (Snelson et al., 1988; Gilliam and Sullivan, 1993; Sisneros and Tricas, 2000).
Di perairan Indonesia, ikan pari tertangkap hampir sepanjang tahun (Anonim, 1979). Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian (1995), bahwa produksi tangkapan ikan pari pada tahun 1993 sebesar lebih kurang 35.686 ton (Statistika Perikanan Indonesia, 1995).

3. Jenis-jenis ikan pari
Di Indonesia dikenal beberapa jenis ikan pari, diantaranya dalah Pari Burung (Rhinoptera javanica), Pari Kelapa (Trygon sephen), Pari Kembang (Amphostistius kuhlii), Pari Kampret (Gymnura micrura), Pari Totol (Himantura varnak), Pari Kekeh (Rhinobatus djiddensis), dan Pari Ayam (Dasyatis sephen) (Anonim, 1979; Anonim 1989).

4. Nilai ekonomis dan nilai gizi ikan pari
Meskipun ikan pari tertangkap dalam jumlah yang cukup besar, namun pemanfaatannya masih sangat terbatas untuk diambil daging dan kulitnya saja, sedangkan bagian lainnya terbuang sebagai limbah (Anonim, 1989; Saleh et al., 1995).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Lumba-lumba


Lumba-lumba


Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.

Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan. Teknologi ini kemudian diterapkan dalam pembuatan radar kapal selam. Lumba-lumba adalah binatang menyusui. Mereka hidup di laut dan sungai di seluruh dunia. Lumba-lumba adalah kerebat paus dan pesut. Ada lebih dari 40 jenis Lumba-lumba.

Bayi lumba-lumba yang baru lahir akan dibawa ke permukaan oleh induknya agar bias menghirup udara. Lumba-lumba perlu naik ke permukaan untuk bernafas supaya tetap hidup. Lumba-lumba bernafas melalui lubang udara yang terletak di atas kepalnya. Tubuhnya yang licin dan ramping sangat sesuai untuk berenang. Induk Lumba-lumba menyusui anaknya dengan susu yang gurih dan menyediakan energi bagi anaknya supaya cepat besar. Setiap anak lumba-lumba selalu berada di dekat induknya, sehingga ibunya bisa melindungi dari bahaya. Lumba-lumba selalu menjaga hubungan dengan anaknya hingga tumbuh semakin besar. Induk lumba-lumba memanggil anak anaknya dengan siulan khusus yang bisa mereka kenali.

Lumba-lumba hidup dan bekerja dalam kelompok atau disebut kawanan. Mereka sering bermain bersama. Seekor lumba-lumba tidak bisa tidur nyenyak di bawah air. Ia bisa tenggelam. Oleh karena itu, ia setengah tidur beberapa saat dalam sehari. Lumba-lumba makan cumi dan ikan seperti ikan mullet abu-abu. Kadang kadang Lumba-lumba menggiring kawanan ikan agar mudah ditangkap. Lumba-lumba mencari jalan dengan mengirimkan suara didalam air. Jika suara itu mengenai suatu benda, suara itu akan dipantulkan kembali sebagai gema. Kadang kadang, suara gaduh di laut akibat pengeboran minyak dapat membingungkan Lumba-lumba. Mereka akan mengalami kesulitan dalam mengirim dan menerima pesan.

Manusia senantiasa tertarik dengan kisah lumba-lumba. Bangsa Romawi telah membuat gambar mozaik Lumba-lumba sekitar 2.000 tahun lalu. Sekarang, manusia senang berenang di laut bersama binatang yang pandai dan bersahabat seperti lumba-lumba. Lumba-lumba harus berhati hati terhadap ikan hiu yang mungkin menyerang mereka sewaktu waktu. Mereka melindungi diri dengan gigi giginya, terkadang mereka menggunakan paruhnya sebagai pelantak. Manusia dapat menjala banyak sekali ikan bagi lumba-lumba untuk makanannya. Kadang kadang, lumba-lumba tertangkap oleh jaring nelayan. Mereka tidak dapat menghirup napas di permukaan, akibatnya mereka tenggelam. Ketika bahan kimia yang berbahaya dibuang ke laut, limbah itu bisa meracuni makanan yang dimakan Lumba-lumba. Pembangunan waduk di sungai dan pengeringan danau hanya menyisakan sedikit tempat bagi binatang seperti lumba-lumba Brazil untuk hidup.

Lumba-lumba tergolong sebagai mamalia yang cerdas. Lumba-lumba dapat menolong manusia, bila lumba-lumba sudah terlatih, bahkan lingkaran api pun dapat mereka terobos. Singa laut, spesies primata, ikan paus dan anjing juga termasuk binatang yang cerdas. Lumba-lumba yang sudah terlatih dapat melakukan berbagai atraksi dan mereka juga dapat berhitung, tetapi Lumba-lumba liar belum dapat melakukan berbagai atraksi. Sekarang ini, lumba-lumba dan ikan paus sudah langka, maka lumba-lumba dan ikan paus harus dilindungi. Lumba-lumba dan ikan paus telah mulai dilindungi di seluruh dunia.

Taksonomi

  • Suborde Odontoceti, toothed whales

    • Familia Delphinidae, Lumba-Lumba Samudra

      • Genus Delphinus

        • Lumba-lumba moncong panjang, Delphinus capensis

        • Lumba-lumba moncong pendek, Delphinus delphis

      • Genus Tursiops

        • Lumba-lumba hidung botol, Tursiops truncatus

        • Indo-Pacific Bottlenose Dolphin, Tursiops aduncus

      • Genus Lissodelphis

        • Northern Rightwhale Dolphin, Lissodelphis borealis

        • Southern Rightwhale Dolphin, Lissiodelphis peronii

      • Genus Sotalia

        • Tucuxi, Sotalia fluviatilis

      • Genus Sousa

        • Indo-Pacific Hump-backed Dolphin, Sousa chinensis

          • Lumba-lumba putih China (jenis dari China), Sousa chinensis chinensis

        • Lumba-Lumba bongkok Atlantik, Sousa teuszii

      • Genus Stenella

        • Atlantic Spotted Dolphin, Stenella frontalis

        • Clymene Dolphin, Stenella clymene

        • Pantropical Spotted Dolphin, Stenella attenuata

        • Spinner Dolphin, Stenella longirostris

        • Lumba-lumba belang, Stenella coeruleoalba

      • Genus Steno

        • Rough-Toothed Dolphin, Steno bredanensis

      • Genus Cephalorynchus

        • Lumba-lumba Chili, Cephalorhynchus eutropia

        • Commerson’s Dolphin, Cephalorhynchus commersonii

        • Heaviside’s Dolphin, Cephalorhynchus heavisidii

        • Hector’s Dolphin, Cephalorhynchus hectori

      • Genus Grampus

        • Risso’s Dolphin, Grampus griseus

      • Genus Lagenodelphis

        • Fraser’s Dolphin, Lagenodelphis hosei

      • Genus Lagenorhyncus

        • Lumba-Lumba bersisi putih Atlantik, Lagenorhynchus acutus

        • Dusky Dolphin, Lagenorhynchus obscurus

        • Hourglass Dolphin, Lagenorhynchus cruciger

        • Lumba-Lumba bersisi putih Pasifik, Lagenorhynchus obliquidens

        • Peale’s Dolphin, Lagenorhynchus australis

        • Lumba-lumba moncong putih, Lagenorhynchus albirostris

      • Genus Orcaella

        • Australian Snubfin Dolphin, Orcaella heinsohni

        • Pesut, Orcaella brevirostris

      • Genus Peponocephala

        • Melon-headed Whale, Peponocephala electra

      • Genus Orcinus

        • Paus Pembunuh, Orcinus orca

      • Genus Feresa

        • Paus Pembunuh Kerdil, Feresa attenuata

      • Genus Pseudorca

        • Paus Pembunuh palsu, Pseudorca crassidens

      • Genus Globicephala

        • Long-finned Pilot Whale, Globicephala melas

        • Short-finned Pilot Whale, Globicephala macrorhynchus

    • Familia Platanistoidea, Lumba-Lumba Sungai

      • Genus Inia

        • Boto (Lumba-Lumba Sungai Amazon), Inia geoffrensis

      • Genus Lipotes

        • Lumba-Lumba Sungai China (Baiji), Lipotes vexillifer

      • Genus Platanista

        • Lumba-Lumba Sungai Gangga, Platanista gangetica

        • Lumba-Lumba Sungai Indus, Platanista minor

      • Genus Pontoporia

        • La Plata Dolphin (Franciscana), Pontoporia blainvillei

Enam hewan dalam famili Delphinidae umumnya disebut “paus”. Mereka terkadang disebut “blackfish” (ikan hitam):

  • Melon-headed Whale, Peponocephala electra

  • Paus Pembunuh, Orcinus orca disebut juga Seguni[1]

  • Paus Pembunuh kerdil, Feresa attenuata

  • Paus Pembunuh palsu, Psudoorca crassidens

  • Long-finned Pilot Whale, Globicephala melas

  • Short-finned Pilot Whale, Globicephala macrorhynchus

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Ikan Purba


Ditemukan Ikan Purba Di Indonesia

Sekelompok peneliti dari Universitas Sam Ratulangi
Institut Sains Indonesia dan Fukushima Aquamarine Jepang kembali menemukan ikan prasejarah bernama Coelacanth. Ikan itu diperkirakan sudah ada sejak 380 juta tahun yang lalu.
Ikan tersebut ditemukan di hari pertama para peneliti pada Senin (14/9) menggunakan ROV (remotely operated vehicle). Ikan itu ditemukan di perairan Talise, Minahasa Utara, di kedalaman 155 meter. ”Penemuan ini sangat mengejutkan. Ikan tersebut ditemukan hidup dan berenang bebas dihabitatnya,” kata Prof Alex Masengi, Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Sam Ratulangi. Pada 27 juni 2007, tim yang sama menemukan ikan Coelacanth di perairan Malalayang, teluk Manado, Sulawesi Utara di kedalaman 190 meter. Penemuan kedua sekitar 120 kilometer arah utara dari yang sebelumnya.
Habitat ikan Coelacanth berada di sekitar kedalaman 180 meter dengan temperatur maksimum 18 derajat celcius di dalam cekungan gunung laut. Ikan ini hanya hidup di perairan
Afrika Selatan bagian barat dan perairan Indonesia timur masing-
masing disebut Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis. Spesies baru yang ditemukan di Manado pada tahun 1999 mengejutkan dunia karena sejak tahun 1940 spesies Coelacanth dikenal hanya berasal dari bagian barat Madagaskar. Coelacanth dikategorikan sebagai ikan prasejarah dan fosil hidup karena diduga sudah ada semenjak era Devonian, sekitar 380 juta tahun yang lalu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Ikan napoleon


Mengenal Ikan napoleon

Ikan ini bernama napoleon atau lebih dikenal dengan Napoleon Wrasse. Ikan Napoleon (Cheilunus undulatus) adalah salah satu ikan karang besar yang hidup pada daerah tropis. Panjang ikan ini bisa mencapai 1.5 meter. Dan beberapa ikan bisa mencapai ukuran sampai 180 kg pada usia 50 tahun. Kehidupan hewan ini umumnya sama dengan ikan karang lain yang hidup secara soliter. Para penyelam biasanya menemukan ikan ini berenang sendiri pada daerah sekitar karang. Dan biasanya sangat jinak dengan para penyelam. Ikan ini biasanya biasanya tidak terusik dengan aktivitas para penyelam. Salah satu keunikan hewan ini adalah lingkar bola matanya yang dapat melihat arah sudut pandang sampai 180 derajad. Kebiasaan hidup sendiri pada kedalaman tertentu membuat hewan ini sangat dinantikan oleh para penyelam untuk melihat atau bahkan memotret hewan ini. Biasanya ikan berenang sendiri mencari makan didaerah dekat karang, karena makanannya yang berupa beberapa jenis sea urchin, molusca dan crustacean memang banyak berada pada daerah sekitar karang. Ikan ini mempunyai pola reproduksi yang hermaphrodite. Biasanya ikan ini lahir sebagai hewan jantan dan akan berubah menjadi betina saat menjelang dewasa. Sehingga kadang ditemukan dominasi jantan pada satu populasi ikan kecil sampai ukuran sedang dan akan berubah menjadi dominasi populasi betina saat mendekati matang gonad. Ini memang fenomena unik dialam yang merupakan salah satu strategi sebagian besar hewan laut utntuk mempertahankan kehidupan populasi mereka.

Sampai saat ini sangat kurang penelitian yang mengungkap pola adaptasi yang bisa dikembangkan oleh ikan yang satu ini yang jelas bahwa sampai saat ini populasi hewan ini sangat kecil dan merupakan salah satu ikan yang sangat dilindungi. Populasi ikan ini biasanya didapatkan pada daerah-daerah yang jauh dari kegiatan pengeboman karena dari beberapa pengalaman para penyelam, mengatakan bahwa ikan napoleon akan sangat jarang ditemukan pada daerah dengan kondisi karang yang sudah rusak akibat pengeboman dan atau daerah yang banyak menggunakan potassium sianida. Ini menggambarkan bahwa keberadaan ikan ini sangat tergantung pada ekosistem yang terjaga.

Mahalnya perdagangan ikan ini merupakan salah satu penyebab populasi ikan ini sangat jauh berkurang dialam. Warna daging yang putih lembut dengan rasa yang sangat lezat, membuat ikan ini semakin diburu. Beberapa Negara yang dicatat sebagai pengimpor ikan ini adalah Singapura, Cina, Hongkong dan Jepang. Juga pernah dicatat beberapa pesanan berasal dari Canada, Amerika dan beberapa nagara di Eropa. Walau dilakukan dengan tidak resmi, sampai sekarang masih didapatkan beberapa kasus penyeludupan hewan ini keluar dari Indonesia.

Ikan ini merupakan salah satu ikan yang sangat dilindungi dan dilarang perdagangannya saat ini. Oleh International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), ditetapkan ikan Napoleon sebagai salah satu ikan yang dilindungi di dunia karena ikan ini telah langka dan terancam populasinya dialam. Pada COP 13 CITES di Bangkok, Thailand pada tanggal 2 – 14 Oktober 2004 negara-negara anggota CITES telah menyepakati untuk memasukan jenis ikan ini kedalam Appendiks II CITES dan selanjutnya dalam pemanfaatannya harus sesuai dengan ketentuan CITES, karena Indonesia merupakan salah satu negara yang telah meratifikasi CITES sesuai Keputusan Presiden Nomor : 43 Tahun 1978 tentang Pengesahan Convention on International Trade In Endangered Species (CITES) of Wild Fauna and Flora. Dimana pengaturannya di Indonesia dilaksanakan oleh Departemen Kehutanan c.q. Dirjen PHKA selaku otoritas pengelola CITES. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pemanfaatan Ikan Napoleon Wrasse (Cheilinus undulatus) yang tidak dilindungi undang-undang dan termasuk dalam Appendiks II CITES dalam penatausahaannya diatur sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 447/Kpts-II/2003 tentang Tata Usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar, yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SumberDaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.

Khusus untuk dibeberapa perairan Indonesia, kita dapat menemukan ikan ini hidup disekitar daerah sekiatar Irian (raja empat dan sekitarnya) , perairan Sulawesi tenggara (kabupaten Buton, Perairan Wakatobi dan sekitarnya) , Periaran Sulawesi Utara (Bunaken dan sekitarnya), Perairan Nusa Tenggara (Sikka dan sekitarnya), perairan Sulawesi selatan (Takabonerate dan sekitarnya), Perairan Maluku.

Namun demikian karena maraknya pengiriman secara illegal ikan ini ke Singapura, membuat ikan ini telah mulai langka dan sangat sulit untuk ditemukan. Walaupun dicanangkan sebagai salah satu hewan yang dilindungi di Indonesia, tidak menyusutkan niat beberapa pencari dan pedagang ikan untuk menjual ikan ini. Bahkan dengan dilindunginya ikan ini membuat harganya semakin mahal dan semakin menantang mereka untuk menangkap dan menjualnya.

Sangat disayangkan jika keberadaan ikan ini akan musnah dari parairan Indonesia. Sebagai salah satu hewan yang mempunyai bentuk yang cantik, anggun, gemulai dan bersahabat dialam, menjadikan ikan ini sangat dekat dengan beberapa penyelam. Keberadaan ikan ini dibeberapa daerah penyelaman menjadikan pengalaman tersendiri yang tak terlupakan bagi para penyelam. Bahkan dibeberapa Negara ada yang menawarkan paket berenang dengan hanya untuk menyaksikan keberadaan beberapa jenis ikan ini dialam.

Ini merupakan investasi alam yang sangat berharga untuk jangka panjang. Sebagian besar masyarakat kita tidak mengerti akan keberadaan hewan ini bahkan ironisnya dibeberapa tempat, ikan ini diburu untuk disantap menjadi makanan keseharian mereka.

Minimnya kesadaran akan beberapa jenis hewan yang semakin berkurang dialam menjadikan mereka seakan tidak perduli dengan hewan ini.

Untuk itu akan sangat diharapkan peran dari semua pihak untuk bersama-sama menjaga keberadaan hewan dan ikan-ikan yang dilindungi.

Kita sangat mengharapkan peran pemerintah untuk lebih tegas dalam mengawasi dan melarang perdagangan hewan ini, pertisipasi semua pihak untuk menjaga keberadaan ikan ini dialam.



Akan sangat indah bagi kita jika saat melakukan perjalanan kedaerah-daerah pantai dekat karang menyaksikan ikan ini berenang dengan gemulai dan indah atau suatu saat anda mempunyai kesempatan untuk snorkling atau diving didaerah sekitar karang menemukan ikan ini berenang bebas bersama anda karena sifat yang bersahabat dari ikan ini.

Dengan tidak memburunya dialam dan membiarkannya tetap hidup dan berkembang biak dialam kita sudah berperan sangat besar dalam menjaga ikan ini. Kita tidak akan berharapa kalau ikan ini hanya tertempel didinding sebagai suatu gambar atau poster yang dengan catatan “Ikan ini Pernah ada diperaiarn Indonesia”.


Akan sangat mungkin untuk melakukan upaya restoking bagi beberapa hewan dan ikan seperti Napoleon dialam. Tentunya peluang untuk membuat tempat perkembangbiakan ikan ini pada suatu kawasan bahkan tempat tertentu merupakan salah satu jalan keluar yang mungkin dapat dilakukan. Tentunya dengan kepedualian dan perhatian dari berbagai pihak terutama pemerintah.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Ikan Paus Biru


Ukuran Ikan Paus Biru yang Dianggap Sebagai Makhluk Terbesar Di Dunia


Paus Biru (Balaenoptera musculus) adalah mamalia laut yang menyertai subordo Paus Balin.[2] Panjangnya mencapai lebih dari 33 meter dan massa 181 ton metrik atau lebih, hal ini dipercaya menjadi hewan terbesar yang dimiliki sepanjang hidup[3][4] meskipun beberapa penemuan dinosaurus secara terpisah seperti Amphicoelias fragillimus kolosal mungkin tantangan kepercayaan yang bertahan lama.

Panjang dan langsing, tubuh Paus Biru dapat bervariasi keteduhan kelabu kebiruannya.[2] Ada sedikitnya tiga perbedaan subspesies: B. m. musculus Atlantik utara dan Pasifik utara, B. m. intermedia, Samudra selatan dan B. m. brevicauda (juga dikenal sebagai Paus Biru Kerdil) ditemukan di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Selatan. B. m. indica ditemukan di Samudra Hindia, mungkin menjadi subspesies lain. Seperti dengan paus balin lain, pola makannya berisi secara pokok crustacea kecil yang dikenal sebagai krill, yang sama baiknya dengan ikan kecil dan cumi-cumi.

Paus Biru sangat berlimpah di hampir seluruh samudra hingga memasuki abad 20. Selama lebih dari 40 tahun paus-paus tersebut diburu sampai mendekati kepunahan dengan adanya perburuan paus hingga dilindungi oleh komunitas internasional pada tahun 1966. Sebuah laporan tahun 2002 memperkirakan ada 5.000 sampai 12.000 Paus Biru di seluruh dunia[5] yang lokasinya terbagi dalam sedikitnya lima kelompok. Kebanyakan riset saat ini memberi perhatian terhadap subspesies Kerdil yang mungkin dibawah perkiraan.[6] Sebelum perburuan paus, populasi terbesar berada di Antartika, dengan jumlah diperkirakan 239.000 (mencapai 202.000 hingga 311.000).[7] Sisanya yang hanya sebagian kecil (sekitar 2.000) mengkonsentrasikan di setiap kelompok Pasifik timur laut, Antartika, dan Samudra Hindia. Ada dua lebih kelompok di Samudra Atlantik utara dan sedikitnya dua di Belahan Selatan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Ikan Badut


Ikan Badut

Ciri khas yang paling menarik dari ikan ini, yang badannya dihiasi dengan warna-warna cemerlang, adalah tempat hidupnya yang telah Allah pilihkan. Ikan badut hidup di cabang-cabang karang yang mirip pohon yang disebut sebagai ”anemon laut”. Ada kapsul-kapsul beracun pada cabang-cabang anemon laut yang akan membuat ikan yang menyentuhnya terluka atau mati. Namun Ikan badut tidak pernah terluka oleh anemon laut ini. Bahkan mereka bersembunyi di balik cabang-cabang tersebut yang membuatnya aman dari pemangsa. Ada cairan yang khusus di badan ikan badut ini yang melindunginya dari ‘gigitan’ kapsul anemon laut.
Tidakkah ini menakjubkan? Tidak seperti ikan-ikan lainnya, ikan ini mengeluarkan cairan yang melindunginya dari racun di sekitar tempat hidupnya. Bagaikan tahu bahwa anemon laut ini tidak membahayakannya, saat berada dalam bahaya, ia secara cepat bersembunyi di antara kapsul-kapsul beracun tersebut. Bagaimana mereka mengetahui bahwa ikan yang lainnya tidak dapat mendekatinya atau ikan yang lain tersebut tidak mempunyai cairan seperti yang dipunyainya?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Anjing Laut


Perenang Cepat: Anjing Laut

Binatang manis ini, yang sering kalian saksikan di televisi dan sirkus, banyak menghabiskan hidupnya di air. Mereka perenang dan penyelam yang ulung. Mereka merasa betah dan nyaman di air dan sungai-sungai es sebagaimana kita nyaman di daratan. Bahkan di musim semi suhu tempat tinggal mereka tetap sekitar – 5 derajat celsius. Sementara itu kita harus berpakaian berlapis-lapis dan melakukan berbagai hal untuk mengurangi rasa dingin, mereka tidak merasa kedinginan sama sekali. Ini karena bulu mereka dan lemak yang tersimpan di dalam tubuhnya mencegah mereka dari kedinginan.

Anjing laut hidup dalam kelompok besar. Bagaimanamenurut kalian ibu anjing laut mengenali anaknya dalam kelompok tersebut? Mudah sekali. Setelah melahirkan, anjing laut memberi anaknya ciuman selamat datang sehingga ia mengenali bau anaknya dan mampu membedakannya dengan bayi anjing laut lainnya.
Ketika lahir, sejenis minyak yang disebut “minyak bayi” menutupi tubuh bayi anjing laut. Berkat minyak ini, tubuh mungil ini senantiasa hangat. Lapisan minyak ini sangat tebal sehingga selama berlatih berenang dengan induknya, ia terapung di permukaan air seolah memakai pelampung. Ini karena minyak tersebut lebih ringan daripada air. Anak anjing laut perlu sekitar 2 minggu untuk belajar renang. Setelah selesai, anak anjing laut sudah bisa mandiri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

TERUMBU KARANG INDONESIA


TERUMBU KARANG INDONESIA

Terumbu karang adalah struktur hidup yang terbesar dan tertua di dunia. Untuk sampai ke kondisi yang sekarang, terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun. Tergantung dari jenis, dan kondisi perairannya, terumbu karang umumnya hanya tumbuh beberapa mm saja per tahunnya. Yang ada di perairan Indonesia saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450 juta tahun silam.

Terdapat ribuan spesies yang hidup di kawasan terumbu karang. Namun hanya sebagian yang menghasilkan kalsium karbonat pembentuk terumbu. Organisme pembentuk terumbu yang terpenting adalah hewan karang.

Diperkirakan, luas terumbu karang di dunia mencapai 284,300 km2. Terumbu karang dan ekosistem lain yang terkait, seperti padang lamun, rumput laut dan mangove adalah ekosistem laut terkaya di dunia. Indonesia mempunyai sekitar 18% terumbu karang dunia, dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia (dengan lebih dari 18% terumbu karang dunia, serta lebih dari 2500 jenis ikan, 590 jenis karang batu, 2500 jenis Moluska, dan 1500 jenis udang-udangan). Terumbu karang di Indonesia memberikan keuntungan pendapatan sebesar US$1,6 milyar/tahun. Nilai keseluruhan pelayanan dan sumber dayanya sendiri diperkirakan mencapai setidaknya US$ 61,9 milyar/tahun.

Karang adalah bentukan hewan kecil yang hidup dalam semacam cawan yang terbentuk dari kalsium karbonat (lihat gambar) yang biasa disebut polip karang. Jutaan polip-polip ini membentuk struktur dasar dari terumbu karang.

Hewan karang hidup bersimbiosa dengan alga bersel satu yang disebut zooxanthellae. Zooxanthellae merupakan jenis alga dinoflagelata berwana coklat dan kuning, yang dinyatakan sebagai Symbiodinium microadriaticum. Alga ini juga hidup bersimbiosis dengan hewan-hewan lain di terumbu karang, seperti, kima raksasa (Tridacna spp), anemon laut dan coelentrata lainnya.

Hewan karang mempunyai tentakel (tangan-tangan) untuk menangkap plankton sebagai sumber makanannya, Namun, sumber nutrisi utama hewan karang sebenarnya berasal dari proses fotosintesa zooxanthellae (hampir 98%). Selain itu, zooxanthellae memberi warna pada hewan karang yang sebenarnya hampir transparan. Sebagai timbal balik, karang menyediakan tempat tinggal dan berlindung bagi sang alga.

Kondisi favorit untuk pertumbuhan optimal terumbu karang

Terumbu karang dapat tumbuh dengan baik di perairan laut dengan suhu 21° – 29° C. Masih dapat tumbuh pada suhu diatas dan dibawah kisaran suhu tersebut, tetapi pertumbuhannya akan sangat lambat. Karena itulah terumbu karang banyak ditemukan di perairan tropis seperti Indonesia dan juga di daerah sub tropis yang dilewari aliran arus hangat dari daerah tropis seperti Florida, Amerika Serikat dan bagian selatan Jepang.

Karang membutuhkan perairan dangkal dan bersih yang dapat ditembus cahaya matahari yang digunakan oleh zooxanthellae untuk berfotosintesis. Pertumbuhan karang pembentuk terumbu pada kedalaman 18 – 29 m sangat lambat tetapi masih ditemukan hingga kedalaman iebih dari 90 m.

Karang memerlukan salinitas yang tinggi untuk tumbuh, oleh karena itu, di sekitar mulut sungai atau pantai atau sekitar pemukiman penduduk akan lambat karena karang membutuhkan perairan yang kadar garamnya sesuai untuk hidup.

Penyebaran Terumbu Karang

Sebagian besar terumbu karang dunia (55%) terdapat Indonesia, Pilipina, Australia Utara dan Kepulauan Pasifik, 30% di Lautan Hindia dan Laut Merah. 14% di Karibia dan 1% di Atlantik Utara.

Terumbu karang Indonesia yang mencapai 60.000 km2 luasnya, sebagian besar berada di Indonesia bagian tengah, Sulawesi, Bali dan Lombok, Irian Jaya, Pulau Jawa, Kepulauan Riau dan pantai Barat Sumatera.

Fungsi Terumbu karang

  1. Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita

  2. Pelindung ekosistem pantai
    Terumbu karang akan menahan dan memecah energi gelombang sehingga mencegah terjadinya abrasi dan kerusakan di sekitarnya

  3. Sumberdaya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi

  4. Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitia
    Penelitian akan menghasilkan informasi penting dan akurat sebagai dasar pengelolaan yang lebih baik. Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme laut serta zat-zat yang terdapat di kawasan terumbu karang yang belum pernah diketahui manusia sehingga perlu penelitian yang lebih intensif untuk mengetahui ‘misteri’ laut tersebut.

  5. Rumah bagi banyak jenis mahluk hidup di laut. Terumbu karang bagaikan oase di padang pasir untuk lautan. Karenanya banyak hewan dan tanaman yang berkumpul di sini untuk mencari makan, memijah, membesarkan anaknya, dan berlindung. Bagi manusia, ini artinya terumbu karang mempunyai potensial perikanan yang sangat besar, baik untuk sumber makanan maupun mata pencaharian mereka. Diperkirakan, terumbu karang yang sehat dapat menghasilkan 25 ton ikan per tahunnya. Sekitar 300 juta orang di dunia menggantungkan nafkahnya pada terumbu karang

  6. Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah seperti kima raksasa dan penyu laut.

  7. Sumber obat-obatan
    Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang diperkirakan bisa menjadi obat bagi manusia. Saat ini banyak penelitian mengenai bahan-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati berbagai manusia.

  8. Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan gelombang dan arus sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistim pantai lain seperti padang lamun dan magrove

  9. Terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Dari 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi di Indonesia, 32 jenis diantaranya hidup di terumbu karang, berbagai jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3 – 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun.

  10. Keindahan terumbu karang sangat potensial untk wisata bahari. Masyarakat disekitar terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-pusat penyelaman, restoran, penginapan sehingga pendapatan mereka bertamba. Selain itu objek wisata terumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan sehingga meyediakan alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar. Diperkirakan sekitar 20 juta penyelam , menyelam dan menikmati terumbu karang per tahun.

  11. Mempunyai nilai spiritual
    Bagi banyak masyarakat, laut adalah daerah spiritual yang sangat penting, Laut yang terjaga karena terumbu karang yang baik tentunya mendukung kekayaan spiritual ini.

  12. Terumbu karang potensi masa depan untuk sumber lapangan kerja bagi rakyat Indonesia

Kondisi terumbu karang

Namun sayangnya laporan Reef at Risk (2002) menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan status terumbu karang yang paling terancam. Selama 50 tahun terakhir, proporsi penurunan kondisi terumbu karang Indonesia telah meningkat dari 10% menjadi 50%. Lebih lanjut, hasil survey P2O LIPI (2006) menyebutkan bahwa hanya 5,23% terumbu karang di Indonesia yang berada di dalam kondisi yang sangat baik.

Ancaman utama yang tercatat adalah: pembangunan daerah pesisir, polusi laut, sedimentasi dan pencemaran dari darat, overfishing (penangkapan ikan berlebih), destruktif fishing (penangkapan ikan dengan cara merusak), dan pemutihan karang ( coral bleaching ).

Mengapa Terumbu Karang Harus Segera Di Selamatkan

Sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan, sehingga dengan demikian secara alamiah bangsa Indonesia merupakan bangsa bahari. Hal ini ditambah lagi dengan letak wilayah Indonesia yang strategis diwilayah tropis. Hamparan laut yang luas merupakan suatu potensi bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan sumberdaya laut yang memiliki keragaman baik baik sumberdaya hayati maupun sumberdaya lainnya.

Sebagai suatu bangsa bahari yang memiliki wilayah laut yang luas dan dengan ribuan pulau besar dan kecil yang tersebar didalamnya, maka derajat keberhasilan bangsa Indonesia juga ditentukan dalam memanfaatkan dan mengelola wilayah laut yang luas tersebut.

Keunikan dan keindahan serta keanekaragaman kehidupan bawah laut dari kepulauan Indonesia yang membentang luas di cakrawala khatulistiwa masih banyak menyimpan misteri dan tantangan terhadap potensinya.

Salah satu dari potensi tersebut atau sumberdaya hayati yang tak ternilai harganya dari segi ekonomi atau ekologinya adalah sumberdaya terumbu karang, apabila sumberdaya terumbu karang ini dikaitakn dengan pengembangan wisata bahari mempunyai andil yang sangat besar. Karena keberadaan terumbu karang tersebut sangat penting dalam pengembangan berbagai sektor termasuk sektor pariwisata.

Khusus mengenai terumbu karang, Indonesia dikenal sebagai pusat distribusi terumbu karang untuk seluruh Indo-Pasifik. Indonesia memiliki areal terumbu karang seluas 60.000 km2 lebih. Sejauh ini telah tercatat kurang lebih 354 jenis karang yang termasuk kedalam 75 marga.

Untuk mengatasi tantangan ini, kita semua perlu bekerja bersama. Dan terlibat dalam konservasi bisa dimulai dari hal yang sangat mudah, dan tidak njelimet. Mulai dari hal-hal simple yang bisa kita lakukan sendiri, bergabung dengan gerakan-gerakan sukarela, atau dengan terlibat langsung di kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan konservasi


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Pigmy Sea Horse


Pigmy Sea Horse

Di kedalaman lebih dari lima belas meter sampai lima puluh meter, dibalik rimbunnya sea fans, tanpa diduga ada bentuk kehidupan lain yang tak pernah terlihat secara kasat mata. Dia adalah Pigmy Seahorse. Dengan ukuran milimiter, hampir susah dibedakan dengan lingkungan sekitarnya karena sifat kamuflasenya. Warna yang hampir menyerupai ranting ranting sea fans.

Konon mahluk ini ditemukan secara tidak sengaja, ketika sejumlah peneliti sedang membawa sea fans ke daratan, menemukan ada creature dibalik ranting ranting itu.
Pigmy Sea horse ( hippocampus bargibanti ) merupakan atraksi yang selalu dipertunjukan para dive guide. Tersebar mulai kawasan Papua Nuigini, Indonesia, Filipina sampai Australia utara. Dikatakan Sea horse karena memang berbentuk seperti kuda laut, dan sangat kecil sehingga disebut pigmy.

Hampir mustahi kita melihat dengan mata telanjang. Umumnya para photographer juga berjuang mati matian memotretnya. Belum jika arus agak kencang. Sehingga butuh bantuan penyelam lain atau dive guide, untuk mengindentifikasi atau memberi bantuan senter.
Saya memotretnya dengan bantuan lensa makro 60mm atau 105mm dengan tambahan diopter plus 2, untuk mempertegas bentuknya.

Pigmy Seahorse dan sea fans merupakan kesatuan simbiosis. Koral ini adalah rumah yang kaya dengan pangan yang dibutukan kuda laut pigmy. Berbagai macam warna dan bentuk dapat ditemukan sepanjang perairan Indonesia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Tentang Biota Laut


BIOTA LAUT


Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang terbaik di dunia. Luas terumbu karang di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 60.000 km2, namun yang dalam kondisi baik hanya sekitar 6,2 % saja. Kerusakan ini pada umumnya disebabkan oleh 3 faktor, yakni keserakahan manusia, ketidaktahuan dan ketidakpedulian serta penegakan hukum yang lemah.

Terumbu karang sebenarnya terbentuk dari kumpulan koral atau karang laut. Koral ini sendiri adalah sejenis hewan laut yang membentuk lapisan keras di sekujur tubuhnya untuk melindungi diri dari pemangsa. Hewan ini berukuran sangat kecil yang disebut polyp, dan memiliki tangan-tangan yang panjang dan banyak untuk menangkap mangsa.

Terumbu karang terutama berada di wilayah-wilayah lautan yang hangat dan banyak memiliki cahaya. Oleh sebab itu, Indonesia termasuk sebagai negara yang memiliki terumbu karang terbanyak di dunia. Sementara untuk yang terbesar di dunia sendiri berada di Australia yang yang diberi nama Great Barrier Reef.

Kekayaan macam terumbu karang sangat menentukan kehidupan di laut. Terumbu karang menjadi rumah sekaligus sumber makanan dari berbagai hewan laut. Kerusakannya akan sangat mengancam kelangsungan makhluk hidup lautan lainnya.

Selain terumbu karang yang menjadi penentu kehidupan, keanekaragaman hayati laut juga terdiri dari hewan-hewan laut (ikan ataupun reptil), plankton yang merupakan tumbuhan dan hewan laut terkecil di laut, serta berbagai bentuk ekosistem di wilayah-wilayah pantai, estuari, maupun delta.

Terumbu karang sangat mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitarnya baik secara fisik juga biologis. Akibat kombinasi dampak negatif langsung dan tidak langsung pada terumbu karang Indonesia, sebagian besar terumbu karang di wilayah Indonesia saat ini sudah mengalami kerusakan yang sangat parah. Bagaimanapun juga, tekanan terhadap keberadaan terumbu karang paling banyak diakibatkan oleh kegiatan manusia, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan. Peningkatan kegiatan manusia sepanjang garis pantai semakin memperparah kondisi terumbu karang.

Oleh karena itu merupakan kebutuhan mendesak untuk menerapkan konservasi dan rencana-rencana pengelolaan yang baik untuk melindungi terumbu karang dari kerusakan yang semakin parah. Langkah dan kebijakan itu adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlunya menjaga kelestarian terumbu karang dan mengadakan perencanaan pengelolaan wilayah pesisir yang baik dengan cara mengidentifikasi tingkat kerawanan dari terumbu karang dan meningkatkan pengelolaan yang berkesinambungan.

Terumbu Karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Hewan karang bentuknya aneh, menyerupai batu dan mempunyai warna dan bentuk beraneka rupa. Hewan ini disebut polip, merupakan hewan pembentuk utama terumbu karang yang menghasilkan zat kapur. Polip-polip inilah yang setelah ribuan tahun akhirnya membentuk apa yang kita kenal sekarang sebagai terumbu karang.

Zooxanthellae adalah suatu jenis Algae yang bersimbiosis dalam jaringan karang. Zooxanthellae ini melakukan fotosintesis menghasilkan oksigen yang berguna untuk kehidupan hewan karang. Namun di lain pihak, hewan karang memberikan tempat berlindung bagi Zooxanthellae.

Dalam ekosistem terumbu karang ada karang yang keras dan lunak. Karang batu adalah karang yang keras disebabkan oleh adanya zat kapur yang dihasilkan oleh binatang karang. Melalui proses yang sangat lama, binatang karang yang kecil (polyp) membentuk kolobi karang yang kental, yang sebenarnya terdiri atas ribuan individu polyp. Karang batu ini menjadi pembentuk utama ekosistem terumbu karang. Walaupun terlihat sangat kuat dan kokoh, karang sebenarnya sangat rapuh, mudah hancur dan sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.

Peran dan manfaat dari Terumbu Karang yakni sebagai tempat hidupnya ikan-ikan yang banyak dibutuhkan manusia untuk pangan, seperti Ikan Kerapu, Ikan Baronang, Ikan Ekor Kuning, dan masih banyak jenis ikan lainnya. Selain itu terumbu karang juga sebagai benteng atau pelindung pantai dari kerusakan yang disebabkan oleh gelombang atau ombak laut, sehingga manusia dapat hidup di daerah dekat pantai. Terumbu Karang juga sebagai tempat untuk wisata. Karena keindahan warna dan bentuknya sehingga menarik minat banyak orang untuk berwisata bahari, salah satunya dengan Diving atau Snorkling.

Untuk jenis terumbu karang yang ada di Taman Nasional Karimunjawa merupakan terumbu karang pantai (Fringing Reef), Terumbu Karang Penghalang (Barrier Reef) dan beberapa Taka (Patch Reef). Kekayaan jenisnya mencapai 51 genus, lebih dari 90 jenis karang keras dan 242 jenis ikan hias. Dua jenis biota yang dilindungi yaitu Akar Bahar/Karang Hitam (Antiphates spp.) dan Karang Merah (Tubipora musica).

Biota laut lainnya yang dilindungi seperti Kepala Kambing (Cassis cornuta), Triton Terompet (Charonia tritonis), Nautilus Berongga (Nautilus pompillius), Batu Laga (Turbo marmoratus) dan 6 jenis Kima.

Menurut hasil survey potensi yang dilaksanakan oleh Direktorat Pelestarian Alam, Ditjen PHPA pada tahun 1991, di perairan Kep. Padamarang dan sekitarnya dijumpai potensi sumber daya alam laut yaitu Terumbu Karang (16 species), Ikan Karang atau Ikan Hias (13 species), Ikan Konsumsi (17 species), Moluska (14 jenis) dan Rumput Laut (8 jenis).

Karang, secara umum jenis karang yang mendominasi ekosistem terumbu karang di daerah ini adalah Acropora spp., dan Porites spp. Beberapa jenis karang yang ada merupakan biota yang dilindungi oleh CITES, seperti Seriatopora spp., Pocil/opora app., Stylopora spp., Acropora spp., Pavona spp., Fungia sp., dan Heliopora sp.

Untuk jenis ikan karang, jenis-jenis ikan hias yang dapat ditemui antara lain Abudefduf sp., Acanthurus sp., Amphiprion sebal, Chaetodon spp., Chaetodonplus sp., Centropyge sp., Drephane sp., Labroides sp., Lethrinus spp., Pomachantus sp., Zebrasoma sp., dan jenis lainnya. Sedangkan jenis Ikan Konsumsi yang ada antara lain Cakalang (Scomberomorus sp.), Tuna (Tuna salbatoru), Tongkol (Karsuwonus sp.), Layang (Decapterus sp.), Bambangan (Lutjanus sp.), Kuwe (Caranx sp.), Selar (Selar sp.), Belanak (Mugil sp.), Ekor Kuning (Caesio sp.), Lemuru (Sardinella sp.), Manyung (Tachysurus sp.), Lencam (Lethrinus sp.), Kakap (Lates sp.), Cumi-cumi (Eutherynus sp.), Gurita (Octopus sp.) dan Ubur-ubur (Rhopilana sp.).

Moluska, secara garis besar hewan lunak yang ada dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu Gastropoda dan Palecypoda. Beberapa jenis Moluska yang ditemukan merupakan biota yang dilindungi, seperti Kima Raksasa (Tridacna gigas), Kima Sisik (T. squamosa), Kima Kecil (T. maxima), Kima Tapak Kuda (Hippopus hippopus), Kepala Kambing (Cassis cornuta), Siput Hijau (Turbo marmoratus) dan Troka (Trochus niloticus).

Rumput laut, jenis-jenis Sea Grass yang ditemukan antara lain Caulerpa taxifolia, Eucheuma spp., Gelidium sp., Gracilaria spp., Halimeda sp., Hypnea sp., dan Turbinaria sp. Sedangkan untuk jenis Gracillaria sp., Eucheuma sp., dan Hypnea sp. merupakan jenis rumput laut yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi.

Echinodermata, jenis-jenis hewan berkulit duri yang ditemukan antara lain Teripang (Holothuria Atra, H. Argus Impatiens, H. Scaraba. H. Vagabunda, Mueliria Lecanora, Stichopus Ananas), Bulu Babi (Diadema setosum, Diadema sp.), Bintang Laut Putih dan Bintang Laut Biru, serta Bintang Bantal.

Crustacea, jenis Udang-udangan yang ditemukan antara lain Charybdis Cruciata, Panulirus Dasyprus, P. Versicolor (Udang Barong), Portunus Pelagius, Phodopthalmus sp., dan Thalamita Danae.

Jenis satwa air lain yang dapat dijumpai adalah Penyu Hijau (Chelonia midas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata).

Sedangkan di Taman Nasional Komodo, bentang perairan di kawasan ini memang punya daya pesona luar biasa dalam menurut hati para wisatawan pemuja keindahan bawah laut. Paling tidak, kawasan ini yang memiliki bentang laut seluas 132.572 hektar ini di dalamnya menyimpan 1.000 jenis Ikan, 260 jenis Karang dan 70 jenis Bunga Karang (Sponge) yang didominasi jenis Acropora spp.

Berbagai jenis ikan karang dengan gradasi warna menarik hidup di sini, seperti Chaetodon spp, Amychiprion spp dan jenis langka Chelinus undulatus. Pesona keindahan alam bawah laut itu makin sempurna, mengingat perairan Taman Nasional Komodo juga merupakan jalur migrasi lima jenis ikan Paus, 10 jenis Ikan Lumba-lumba dan Duyung. Selain itu Terumbu Karang di perairan Taman Nasional Komodo termasuk yang terindah dan terkaya di dunia dengan tingkat kerusakan yang relatif kecil. Berjenis-jenis Ikan Karang dengan gradasi warna yang indah-indah ada di dalamnya yang siap memuaskan para wisatawan yang menggandrungi keindahan alam bawah laut.

Hal serupa juga bisa ditemui di perairan laut Pulau Menjangan yang juga merupakan Diving atau Snorkling. Berjarak 500 meter arah Barat dari Pos Satu. Daerah ini baik sekali untuk scuba diving, namun penyelam harus menguasai betul teknik penyelaman, mengingat arusnya yang kuat. Karangnya tumbuh subur, baik dari jenis karang keras Millephora Sp., maupun karang lunaknya. Karena lokasi ini sebagai daerah lintasan ikan-ikan besar, disini dapat menikmati atraksi alami dari Ikan Lumba-lumba. Kalau beruntung, dibagian yang berpasir putih dapat dijumpai pula salah satu jenis Penyu yang ada.

Berjarak 600 meter arah utara dari Pos Satu terdapat bangkai kapal yang kini telah penuh denagn karang. Pertumbuhan karangnya sangat baik mulai dari tempat datar, curam sampai dalam. Yang menarik adalah Acrophora Sp., karena ukurannya dapat mencapai garis tengah 75 cm.

Sedangkan di bagian Utara Pulau Menjangan, warna karangnya sangat indah. Adanya asosiasi dengan biota laut lainnya, antara lain dengan Ikan Karang, Crinoid, Cacing Laut dan Kima, maka menjadikan tempat ini sungguh mengesankan. Arus air lautnya cukup deras, sehingga memberi pengaruh positif bagi kehidupan biota laut ditempat ini.

Sedangkan dibelakang Pos Dua, ditumbuhi oleh jenis karang campuran dari berbagai bentuk antara lain Meja, Cendawan, Tanduk dan Selimut. Ada juga Ikan Hias yang terdapat disana antara lain Bath fish, Clown fish, Ampripion dan Parrot fish.

Untuk Ikan Badut sendiri atau sering disebut dengan Clown Fish, memang punya ciri khas yang paling menarik, badannya dihiasi dengan warna-warna cemerlang. Ikan badut hidup di cabang-cabang karang yang mirip pohon yang disebut sebagai �Anemon Laut�. Ada kapsul-kapsul beracun pada cabang-cabang anemon laut yang akan membuat ikan yang menyentuhnya terluka atau mati. Namun Ikan badut tidak pernah terluka oleh Anemon Laut ini. Bahkan mereka bersembunyi di balik cabang-cabang tersebut yang membuatnya aman dari pemangsa. Ada cairan yang khusus di badan ikan badut ini yang melindunginya dari gigitan Kapsul Anemon Laut. Tidak seperti ikan-ikan lainnya, Ikan Badut ini dapat mengeluarkan cairan yang melindunginya dari racun di sekitar tempat hidupnya. Saat berada dalam bahaya, ia secara cepat bersembunyi di antara kapsul-kapsul beracun tersebut.

Memang menyelam ke dasar laut seolah-olah memasuki hutan belantara bawah laut. Berbagai jenis karang keras maupun lunak yang hidup berkoloni ataupun soliter membentuk seperti tajuk pepohonan. Dasar laut yang rata, landai, dan yang berupa cekungan membentuk ngarai-ngarai dengan dinding terjal bergua-gua.

Warna-warni karang tumbuh menjulang di dasar laut seperti tajuk-tajuk pohon hutan yang rimbun. Berbagai jenis ikan warna-warni melayang-layang di atas hamparan terumbu karang sehingga terlihat indah sekali. Namun berhati-hatilah jangan sampai tersengat Karang Api, terkena Racun Sirip Ikan Lepu atau bahkan diserang Ikan Barakuda atau Hiu Ganas.

Karang Keras terbentuk oleh binatang-binatang kecil dan berumah sekeras batu karena tersusun dari lapisan kapur (kalsium karbonat). Berbeda dengan karang lunak yang lembek dengan nematosit untuk melumpuhkan mangsa. Dari bentuknya, ada Karang Bercabang-cabang, Karang Padat, Karang Kerak, Karang Meja, Karang Daun yang berlembar-lembar, dan Karang Jamur, dengan bermacam-macam ikan yang melintas di atasnya.

Seperti halnya di darat, di bawah sana juga terdapat kehidupan siang dan malam. Karang "siang" nampak indah pada siang hari. Misalnya jenis Goneophora sp., yakni jenis karang keras dengan tentakel (tangan) yang pada siang hari menjulur dan aktif menangkap plankton-plankton untuk dimangsa. Saat malam tiba, tentakel-tentakel itu disembunyikan di balik mangkuknya. Sementara ada karang yang bila disorot lampu di malam hari kelihatan biru menyala. Karang lunak Nepthya sp. lebih aktif pada malam hari. Millepora sp., jenis karang ini seakan-akan menyala pada bagian ujungnya.

Anemon yang memiliki zat beracun memang dekat dengan Ikan Anemon (Amphiprion sp.). Ikan-ikan kuning oranye dengan strip putih vertikal suka berenang di antara tentakel anemon. Di dasar laut berpasir nampak binatang merayap berbentuk bintang merah dan biru. Bintang laut biru (Linckia laevigata) juga bisa ditemui di perairan dangkal dan kelihatan jelas bila air surut. Hampir tidak dikenali, sejenis ikan mirip Ikan Sapu-sapu besar (Orectolobidae) yang bersembunyi di bawah karang. Cacing Laut dan macam-macam Udang warna-warni biasanya merayap pelan di celah-celah dasar karang.

Sementara itu Ikan Kupu-kupu yang warna-warni indah akan terlihat menari-nari di sela-sela karang. Ikan jenis ini kebanyakan hidup di Terumbu Karang dan beberapa mampu beradaptasi di perairan yang hangat dan dalam. Namun ikan-ikan ini paling banyak terkonsentrasi di Terumbu Karang di perairan Indonesia. Misalnya, Chaetodon Burgessi yang bergaris-garis hitam, C. Ocellicandus dengan totol di bagian ekornya, dan C. Melannotus dengan bagian punggung hitam.

Tingginya kadar garam dan bertambahnya kedalaman menjadikan air nampak keruh dan gelap. Di cekungan dasar laut yang lebih dalam, biasanya akan terlihat serombongan ikan besar kecil, termasuk jenis Ikan Emperor (Lethrinus microdon) yang bersisik putih mengkilap keperak-perakan.

Alga yang terdapat di dalam laut tidak terhitung jenisnya ada yang berwarna hijau, merah, merah kecoklatan dan lain-lain. Jenis Bunga Karang (Porifera) juga berwarna-warni, antara lain, Stylotella Aurantium yang bentukny seperti rumah tawon atau Acanthella Klethra yang mirip rumah rayap yang berwarna kuning.

Di balik keindahan sosok makhluk laut tidak sedikit yang beracun, adakalanya mengakibatkan luka fisik, bahkan bisa juga mematikan. Karang api contohnya, Karang ini bisa melepuhkan kulit jika tersentuh. Tidak hanya itu, ikan yang bentuknya aneh pun bisa jadi beracun. Misalnya Ikan Lepu yang menyamar di bawah karang yang keras, ia akan mengeluarkan racun yang berbahaya bila siripnya yang berumbai-rumbai tersentuh.

Ikan jenis ini banyak hidup di perairan tropis Indo-Pasifik dari Afrika Selatan sampai Pasifik Barat, termasuk juga Asia Tenggara. Mereka hidup pada kedalaman 1 hingga 50 m. Biasanya di dapat ditemukan di gua atau dekat kepala karang. Ikan Lepu ini ada juga yang berlurik seperti Zebra, namun ada juga yang berwarna gelap.

Selain jenis ikan, ada pula jenis ular misalnya Ular Laut Belang Putih Hitam (Laticauda sp.). Ia melayang gemulai di dalam air yang kemudian bersembunyi di lubang karang. Ular ini sensitif selagi musim kawin dan akan menyerang bila diganggu dan kabarnya, kekuatan bisanya melebihi King Cobra.

Ada juga Ikan Hiu Kepala Martil yang tergolong jenis ikan ganas. Dari 250 hingga 300 jenis hiu, terdapat 10 sampai 15 jenis ikan hiu dengan tipe menyerang. Dengan sensor getar di dekat moncong hidungnya, ikan hiu mampu mencium bau darah dari jarak berkilo-kilo meter. Ada juga Ikan Barakuda yang menyukai benda-benda mengkilap dan tanpa basa-basi akan langsung menyergap, berbeda dengan ikan hiu yang mengitari calon mangsanya sebelum menyerang.

Yang juga bisa dilihat dari perairan di daerah untuk Diving atau Snorkling adalah Teripang, Kima (sejenis Kerang Raksasa), Penyu, dan Kepiting Kenari atau Kepiting Kelapa (Birgus latro). Selain itu Padang Lamun dan Rumput Laut juga dapat kita temukan. Padang Lamun dan Rumput Laut merupakan jenis-jenis tumbuhan laut. Rumput laut tidak seperti ganggang, mereka memiliki akar dan menghasilkan biji, sehingga dapat membentuk hamparan luas yang merupakan tempat ikan bertelur dan berkembang. Habitat Lamun dan Rumput Laut merupakan habitat bagi jenis Ikan Duyung dan Penyu Laut.(berbagai sumber : 4nd/Idh)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0