Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

MAKNA PERAYAAN HARI RAYA SARASWATI



Om Swastyastu,

Yang Terhormat Ketua Parisadha desa Pasirharjo
Yang Terhormat Pinandhita Lukmin
Yang Terhormat Bapak dan Ibu
Serta rekan-rekan seumat yang kusayangi


Sebelumnya, marilah kita sama-sama menghaturkan sembah sujud bhakti kita kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang maha Esa), karena atas Asung Krta Wara Nugraha Beliaulah kita dapat berkumpul bersama-sama dalam acara rutin kita ini dengan tiada kekurangan satu apapun.
Hari Raya Saraswati adalah perayaan hari diturunkannya ilmu pengetahuan (vidya) dan Tuhan Yang Maha Esa melalui sinar suci-Nya Dewi Saraswati. Pada hari ini adalah waktu yang sangat baik dan tepat untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dianugrahkan vidya (ilmu pengetahuan) dan kecerdasan, sehingga kita akan terbebas dari avidya (kebodohan) dan menuju ke pencerahan atau kebahagiaan abadi.Perayaan ini berdasarkan perhitungan wuku dilaksanakan enam bulan sekali, tepatnya pada wuku Watugunung hari Saniscara (Sabtu). Pada tahun 2005 ini jatuh pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2005 Masehi, atau Saniscara Umanis wuku Watugunung,Chandra ke-16 Sasih Kasa tahun 1927 Saka, atau bulan Akhad tanggal 16 pada rasi bintang kumba tahun 2062 Sambat.
Kata "Saraswati: ber-asal dari : ‘Sara’ berarti: "Dia yang memberi essensi/arti", ‘Swa’ berarti: 'diri sendiri',dan 'Thi, berarti: 'dia yang mengetahui'. "Sarasvati" juga berarti "yang mengalir", di dalam Rig Weda beliau digambarkan sebagai sebuah sungai yang senantiasa mengalir, beliau memberi kesu-buran setiap kandungan wanita dan juga kesuciaan bagi semua pemu-janya. Oleh karena itu di India terdapat tiga sungai suci, yaitu: Gangga, Yamuna, dan Saraswati, yang selalu di puja dan dihormati.Nama-nama lain dari Dewi Saraswati adalah: Sarada (Pemberi arti), Vagiswari (Guru tutur bahasa), Brahmi (Pendamping Brahma), Mahavidya (ilmu yang maha tinggi). Beliau adalah personifikasi dari semua bentuk vidya (ilmu), seni, culture, literature, sains, musik, keterampilan, ukir, pahat, patung dan lain-lain.
Kata Sarasvati dalam bahasa Sanskerta dari urat kata Sr yang artinya mengalir. Sarasvati berarti aliran air yang melimpah menuju danau atau kolam.
Makna Penggambaran Dewi Saraswati
Tubuh dan busana putih bersih dan berkilauan. Didalam Brahmavaivarta Purana dinyatakan bahwa warna putih merupakan simbolis dari salah satu Tri Guna, yaitu Sattva-gunatmika dalam kapasitasnya sebagai salah satu dari lima jenis Prakrti. Ilmu pengetahuan diidentikan dengan Sattvam-jnanam.
Caturbhuja : memiliki 4 tangan, memegang vina (sejenis gitar), pustaka (kitab suci dan sastra), aksamala (tasbih) dan kumbhaja (bunga teratai). Atribut ini melambangkan : vina (di tangan kanan depan) melambangkan Rta (hukum alam) dan saat alam tercipta muncul nadamelodi (nada - brahman) berupa Om. Suara Om adalah suara musik alam semesta atau musik angkasa. Aksamala (di tangan kanan belakang) melambangkan ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan dan tanpa keduanya ini manusaia tidak memiliki arti. kainnya yang putih menunjukkanbahwa ilmu itu selalu putih, emngingatkan kita terhadap nilai ilmu yang murni dan tidak tercela (Shakunthala, 1989: 38).
Vahana. sarasvati duduk diatas bunga teratai dengan kendaraan angsa atau merak. Angsa adalah sejenis unggas yang sangat cerdas dan dikatakan memiliki sifat kedewataan dan spiritual. Angsa yang gemulai mengingatkan kita terhadap kemampuannya membedakan sekam dengan biji-bijian dari kebenaran ilmu pengetahuan, seperti angsa mampu membedakan antara susu dengan air sebelum meminum yang pertama. Kendaraan yang lain adalh seekor burung merak yang melambangkan kebijaksanaan (Shakunthala, 1989 : 38)..
Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka Sarasvati di dalam Veda pada mulanya adalah dewi Sungai yang diyakini amat suci. Dalam perkembangan selanjutnya, Sarasvati adalah dewi Ucap, dewi yang memberikan inspirasi dan kahirnya ia dipuja sebagai dewi ilmu pengetahuan.
Perwujudan Dewi Saraswati sebagai dewi yang cantik bertangan empat dengan berbagai atribut yang dipegangnya mengandung makna simbolis bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah sumber ilmu-pengetahuan, sumber wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang terhimpun dalam kitab suci Catur Veda dan lain-lain menunjukkan bahwa simbolis tersebut memiliki nilai yang sangat tinggi dengan latar belakang filosofis yang sangat dalam.
Sebenarnya mengapa kita memuja Dewi Saraswati, karena Dewi Saraswati adalah perwujudan philosofi weda, simbol dan vidya / ilmu pengetahuan, dan menguasai ucapan setiap orang. Kita semua mempunyai pengetahu-an, jiwa seni, intelek, perkataan/ucapan dan lain-lain. Jadi sadar tidak sadar, mau tidak mau, Dewi Saraswati selalu hadir dalam ucapan/perkataan dan pikiran kita semua tanpa membedakan ras, ethnic, agama dan kebangsaan.
Tata cara pelaksanaanya secara tradisi Hari Raya Saraswati dilaksanakan pagi hari. Lontar, buku, beserta alat tulis dikumpulkan dihaturkan sesajen banten Saraswati sebagai Lingga Stana Dewi Saraswati. Malam hari diselenggarakan malam sastra dengan meksud memohon kekuatan ilmu pengetahuan suci agar dapat merasuk dan menuntun perikehidupan manusia.
Dan perayaan ini kita dapat mengambil hikmahnya, antara lain:
1. Kita harus bersyukur kepada Hyang Widhi atas kemurahan-Nya yang telah menganugrahkan vidya (ilmu pengetahuan) dan kecerdasan kepada kita semua.
2. Dengan vidya kita harus terbebas dari avidya (kebodohan) dan menuju ke pencerahan, kebe-naran sejati (sat) dan kebahagiaan abadi.
3. Selama ini secara spiritual kita masih tertidur lelap dan diselimuti oleh sang maya (ketidak-benaran) dan avidyam (kebodohan). Dengan vidya ini mari kita berusaha untuk melek/eling/bangun dan tidur kita, hilangkan selimut maya, sadarilah bahwa kita adalah atma, dan akhirnya tercapailah nirwana.
4. Kita belajar dan angsa untuk menjadi orang yang lebih bijaksana. Angsa bisa menyaring air, memisahkan makanan dan kotoran walaupun di air yang keruh/kotor atau lumpur. Juga jadilah orang baik, seperti buruk merak yang berbulu cantik, indah dan cemerlang walaupun hidupnya di hutan.
5. Kita masih memerlukan/mempelajari ilmu pengetahuan dan sains yang sekuler, tetapi harus diimbangi dengan ilmu spiritual dengan peng-hayatan dan bakti yang tulus.
6.Laksanakan Puja/sembahyang sesuai de-ngan kepercayaannya masing-masing secara sederhana dengan bakti yang tulus/ihlas, bisa dirumah, kuil, atau pura dan lain-lain.
Awali dengan Ganesh Mantra, 0m nama saraswati mata ya namah, Tri sandia, Gayatri Saraswati, Mantra Asatoma, Mantra Shanti Universal (Loka samasta sukino bhavantu). Bila dilaksanakan agnihotra (homa yajna) baca 108 Saraswati Nawamali dan ditutup dengan Aarati Sarasvati. Dalam puja ini dianjurkan banyak mem-baca Gayatri Mantra (bait pertama Tri sandia) secara berulang-ulang.
Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan begitu pesatnya. Jika zaman dulu kita mengenal Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, dan lain-lain, saat ini pun demikian, lihat saja perkembangan teknologi nuklir, komputer yang semakin canggih. Nama-nama seperti Bill Gates, penemu Microsoft, BJ Habibie perintis pesawat terbang di Indonesia, merupakan salah satu contoh betapa dari ketekunan mereka mempelajari ilmu pengetahuan akan berdampak sangat besar bagi kehidupan umat manusia. Disisi lain, harus diakui, perkembangan ilmu pengetahuan yang demikian pesat, juga telah banyak menimbulkan efek-efek negatif. Seperti contoh, perlombaan senjata nuklir, perang dingin, cyber crime, video porno, HP porno dan lain-lainnya telah membuat kita berfikir, apakah ilmu pengetahuan itu salah? Jawabannya tentu tidak, yang salah adalah individu-individu yang mempraktekkan ilmu pengetahuan. Sama halnya dengan ilmu kesaktian/ Leak di Bali. Sesungguhnya tidak ada ilmu hitam ataupun putih namun orangnya lah yang membuat dia berubah warna. Mau hitam atau putih, tergantung orangnya.

Ilmu pengetahuan itu, sifatnya tidak seperti memakan cabai, sekarang dimakan sekarang pedas. Jadi sekarang kita belajar, tidak harus sekarang guna dari ilmu itu kita pergunakan, akan tetapi kelak dalam kehidupan yang akan datang ilmu itu akan lebih berguna.

Perayaan hari raya Saraswati bukan hanya sekedar memperingati hari turunnya ilmu pegetahuan, tetapi lebih dari itu bahwa kita harus menginstropeksi diri seberapa banyak kita telah menggunakan atau memanfaatkan ilmu pengetahuan yang kita miliki guna peningkatan kwalitas spiritual diri sendiri maupun untuk kebahagiaan dan kesejahteraan orang lain.

Demikian Dharma Wacana dari saya jika ada kata yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Saya sangat mengharapkan agar perayaan hari raya Saraswati kali ini mampu meningkatkan kesadaran bagi umat sedharma khususnya dalam penerapan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Karena itu ilmu pengetahuan itu bersifat suci, maka marilah kita bersama-sama berusaha untuk mempergunakan ilmu yang kita miliki kearah yang lebih baik.

Om Santih,Santih,Santih, Om

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar